Kabar Baik dari Luhut Pandjaitan Dorong IHSG Naik dan 3 Saham BUMN Diborong Asing
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan keperkasaannya pada perdagangan bursa, Selasa, 24 November 2020. Hari ini, IHSG berhasil ditutup menguat ke level 5.701,02, naik 48,26 basis poin atau 0,85%.
Industri
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan keperkasaannya pada perdagangan bursa, Selasa, 24 November 2020. Hari ini, IHSG berhasil ditutup menguat ke level 5.701,02, naik 48,26 basis poin atau 0,85%.
Saham-saham di sektor properti dan industri dasar kembali menjadi pendorong laju indeks dengan penguatan masing-masing 1,59% dan 1,43%. Penguatan ini juga sekaligus mengerek laju saham-saham big cap di LQ45 yang naik 0,69%.
Sepanjang perdagangan, investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan total transaksi Rp13,94 triliun. Jumlah tersebut terdiri didapat total volume transaksi sebesar 29,32 miliar dan frekuensi transaksi sebanyak 1,17 juta kali.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Inveestindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menyebut, kabar baik yang dibawa oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah menjadi sentimen positif bagi kinerja IHSG hari ini.
Kabar yang dimaksud adalah soal penandatanganan investasi sebesar US$2 miliar atau Rp28 triliun oleh Development Finanance Corporation (DFC) kepada Indonesia Investment Authority atau Sovereighn Wealth Fund (SWF) Indonesia.
“Dampak dari perjanjian tersebut memberikan sentimen positif bagi pergerakan saham–saham emiten konstruksi di mana sektor ini dinilai dapat membukukan kinerja kontrak yang jauh lebih baik pada tahun depan dibandingkan tahun ini,” terang Nico dalam riset hariannya, Selasa, 24 November 2020.
Meski demikian, sebut Nico, kini aksi profit taking atau ambil keuntungan juga mulai membayangi pergerakan saham-saham bluechip. Hal itu dilakukan mengingat IHSG sudah melesat tinggi dalam beberapa pekan belakangan.
Sebab itu, tidak aneh jika investor asing pada perdagangan di hari yang sama pun mulai kembali pada tren jual. Tercatat, total jual bersih asing (net foreign sell/NFS) hari ini mencapai Rp150,06 miliar.
Berdasarkan data RTI Business, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menjadi yang paling banyak dilego asing dengan total nilai Rp110,4 miliar. Disusul PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) senilai Rp34,9 miliar.
Sebaliknya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi saham yang paling banyak diburu asing dengan nilai net buy Rp203,9 miliar. Diikuti PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan net buy Rp114,7 miliar. (SKO)
10 Saham Paling Diburu Asing
- BBRI: Rp203,9 miliar
- TLKM: Rp114,7 miliar
- BMRI: Rp18,1 miliar
- ERAA: Rp17,3 miliar
- ACES: Rp15,5 miliar
- PWON: Rp9,9 miliar
- EXCL: Rp8,8 miliar
- LPPF: Rp6,5 miliar
- SCMA: Rp5,7 miliar
- MDKA: Rp3 miliar
10 Saham Paling Banyak Dilepas Asing
- BBNI: Rp110,4 miliar
- TOWR: Rp34,9 miliar
- ASII: Rp34,4 miliar
- ICBP: Rp24,99 miliar
- INTP: Rp15,5 miliar
- BBCA: Rp14,6 miliar
- BKSL: Rp14,2 miliar
- SMGR: Rp11,6 miliar
- INDF: Rp7,3 miliar
- SIDO: Rp6,2 miliar