Kabar Baik untuk Guru! Pembuat ChatGPT Rilis Alat Pendeteksi Kecurangan Tulisan yang Dihasilkan dengan AI
Tekno

Kabar Baik untuk Guru! Pembuat ChatGPT Rilis Alat Pendeteksi Kecurangan Tulisan yang Dihasilkan dengan AI

  • OpenAI merilis tools atau alat yang mampu mendeteksi tulisan yang dihasilkan dari kecerdasan buatan atau AI.

Tekno

Justina Nur Landhiani

JAKARTA - OpenAI tampaknya telah mendengarkan kekhawatiran dari semua orang. Hal ini membuat OpenAI akhirnya memberikan tools atau alat yang mampu mendeteksi tulisan yang dihasilkan dari kecerdasan buatan atau AI.

Sejak diluncurkan, chatbot AI ChatGPT tersebut tampak mengejutkan berbagai industri karena mampu membuat tulisan atau teks dan membuat kode. Bahkan, chatbot dari OpenAI tersebut memiliki berbagai prestasi yang mengesankan, termasuk lulus dari tes atau ujian dari MBA Wharton hingga 4 kursus sekolah hukum.

Meski begitu, setelah diluncurkan, ChatGPT justru menimbulkan keresahan di kalangan guru atau staf pengajar lainnya. Hal ini dikarenakan chatbot dari ChatGPT ini akan membantu siswa cenderung menggunakannya untuk menyontek dan melakukan tindak plagiarisme.

Seperti yang dilansir dari laman Business Insider, pada 31 Januari 2023 OpenAI meluncurkan program berbasis web yang disebut AI Text Classifier untuk mengatasi masalah tersebut.

Program ini akan menandai teks yang di-paste ke website tersebut dengan berbagai label seperti "very unlikely," "unlikely," "unclear if it is," "possibly," atau “likely" AI-generated.

Namun, OpenAI mengakui bahwa tools tersebut belum sempurna. Masih diperlukan minimal 1.000 karakter untuk menentukan apakah teks tersebut dihasilkan AI atau tidak.

Tools tersebut masih bisa menghasilkan hasil negatif palsu. Tools tidak mengidentifikasi konten yang dihasilkan AI, dan memberikan hasil positif palsu. Mereka menandai konten yang ditulis manusia sebagai dihasilkan AI. Selain itu, siswa dapat dengan cepat belajar cara menghindari deteksi dengan memodifikasi beberapa kata atau klausa dalam konten yang dihasilkan.