Ilustrasi aset kripto Bitcoin.
Fintech

Kabar MicroStrategy Borong BTC Tidak Jadi Fondasi yang Kuat, Pasar Kripto Bergerak Sideways

  • Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir mengalami penguatan 0,39%.
Fintech
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Pasar kripto bergerak mendatar (sideways) karena rupanya kabar soal MicroStrategy, Inc. yang akan memborong Bitcoin (BTC) tidak menjadi fondasi yang cukup kuat untuk mendorong tren bullish.

Menurut pantauan Coin Market Cap, Senin, 7 Agustus 2023 pukul 11.30 WIB, Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir mengalami penguatan 0,39%.

Dalam pantauan ini, BTC menempati posisi harga US$29.142 atau setara dengan Rp442,02 juta dalam asumsi kurs Rp15.168 per-dolar Amerika Serikat (AS).

Di antara jajaran 10 aset dengan kapitalisasi pasar terbesar, kripto yang mengalami penguatan selain Bitcoin di antara lain Solana (SOL) yang positif 2,03%, Ethereum (ETH) 0,29%, dan USD Coin (USDC) 0,01%.

Sementara itu, Tether (USDT) alami penyusutan 0,05%, Binance Coin (BNB) 0,27%, Ripple (XRP) 1,12%, Dogecoin (DOGE) 0,51%, Cardano (ADA) 0,07%, dan TRON (TRX) 0,47%.

Trader eksternal Tokocrypto Fyqieh Fachrur mengatakan, pergerakan Bitcoin dan aset-aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar lainnya diproyeksikan masih cenderung mendatar sepanjang Agustus 2023.

Ia menambahkan, jika ditinjau dari indikator teknis jangka pendek, Bitcoin pada awal Agustus ini terindikasi bearish dan ada kemungkinan penurunan ke bawah posisi US$29.000 (Rp439,87 juta).

Akan tetapi, pergerakan Bitcoin bisa berbalik arah kembali ke level psikologis di kisaran US$30.000 (Rp455,04 juta) jika ada kabar positif dari industri kripto dan ekonomi global.

"Belum ada sentimen yang kuat untuk mendorong laju BTC ke zona hijau. Kabar MicroStrategy yang akan membeli lebih banyak Bitcoin juga tak menjadi fondasi kuat. Di samping itu, kondisi ekonomi makro belum stabil untuk menggairahkan pasar," ujar Fyqieh kepada TrenAsia, dikutip Senin, 7 Agustus 2023.

Menurut Fyqieh, aspek penting yang akan menggerakan pasar kripto secara keseluruhan untuk saat ini adalah langkah The Federal Reserve (The Fed) dalam penetapan suku bunga.

Faktor itu pula yang menyebabkan harga Bitcoin pada Juli lalu ditutup minus secara bulanan setelah gagal mempertahankan harga di atas US$30.400 (Rp461,1 juta) hingga 31 Juli 2023.

"Meskipun demikian, tidak perlu khawatir terkait dengan koreksi tersebut karena bisa menjadi kesempatan yang tepat untuk mulai melakukan akumulasi aset Bitcoin," kata Fyqieh.

Ia pun menyampaikan bahwa siklus kenaikan suku bunga sudah mendekati puncaknya sehingga hambatan ekonomi makro saat ini akan mulai memudar.

Potensi Altcoin

Dikatakan oleh Fyqieh, ada sentimen yang bisa dicerimati oleh pelaku pasar pada Agustus 2023. Salah satunya terkait dengan nasib pengajuan aplikasi exchange traded fund (ETF) Bitcoin spot.

Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Commission Exchange/SEC) AS memiliki waktu hingga 13 Agustus 2023 untuk menyetujui, menolak, atau menunda ETF Bitcoin yang dicanangkan oleh Ark Invest dan 21Shares.

Di tengah penantian ini, pelaku pasar disarankan Fyqieh untuk mempertimbangkan altcoin dengan kapitalisasi pasar besar karena dominasi Bitcoin yang mulai goyah.

"Tingkat dominasi Bitcoin (Bitcoin Dominance/BTCD) telah meningkat secara signifikan sejak sejak titik terendahnya di 39% pada September 2022. Peningkatan tersebut mendapatkan momentum level tertinggi selama dua tahun terakhir, lebih dari 52% pada akhir Juni, tetapi kemudian turun di bawah 50% karena reli altcoin yang dipicu oleh kemenangan Ripple Labs," ujar Fyqieh.