Menkopolhukam Mahfud MD (Foto: Kemenkominfo)
Nasional

Kabar Pengunduran Diri Mahfud MD Jadi Sorotan, Begini Tanggapan Jokowi

  • Mahfud MD disebut-sebut akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam).

Nasional

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Mahfud MD disebut-sebut akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam). 

Mahfud memberikan tanggapan terhadap isu mengenai kemungkinan pengunduran dirinya. Pernyataan tersebut disampaikannya saat menghadiri acara “Tabrak Prof” di Kota Semarang. Tabrak Prof merupakan program Mahfud untuk memberikan konsultasi hukum dan mendengarkan masukan dari masyarakat.

Dia ditanya oleh seorang pemuda mengenai pejabat negara melakukan pelanggaran karena memanfaatkan fasilitas negara ketika kampanye.

Mahfud kemudian diajukan pertanyaan apakah akan mengundurkan diri atau tidak dari Kabinet Indonesia Maju. Namun, Mahfud menyatakan ia akan mengundurkan diri pada saat yang tepat.

“Baik, tolong dengarkan baik-baik semuanya, apa yang disampaikan Pak Ganjar sore ini adalah kesepakatan saya dengan Pak Ganjar sejak awal bahwa saya pada saatnya yang tepat nanti pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik,” ujar Mahfud di Kafe Borjuis, Jalan Tendean, Kota Semarang.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut menyatakan sejak ia mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden (cawapres), tidak pernah menggunakan fasilitas negara. Upayanya adalah menjadi contoh agar pejabat lain dapat mengikuti jejaknya.

“Saya ingin memberi contoh kalau saya jadi cawapres masih merangkap menteri, masih menggunakan kedudukan saya, untuk fasilitas negara ini, 3 bulan saya enggak perah pakai fasilitas negara,” jelas Mahfud.

“Saya masih berkantor di Polhukam secara rutin semua tugas dan surat masuk pasti selesai tidak sampai seminggu di meja saya meskipun saya cawapres,” tutur Mahfud.

Terlebih, Mahfud menyatakan dirinya sangat menghormati Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, Jokowi memiliki niat yang tulus saat memilihnya untuk menjadi Menteri Polhukam.

“Jadi, harus saya jaga dalam rangka transisi dan saya hormati Presiden Jokowi yang angkat saya 4,5 tahun lalu dengan penuh ketulusan dan berdasar ketulusan yang seperti itu pula saya akan teruskan tugas-tugas itu bersama Ganjar Pranowo,” tutur dia.

Sebelumnya, Mahfud telah berdiskusi tentang hal ini dengan Ganjar Pranowo. Mereka menekankan besarnya konflik kepentingan apabila seorang menteri yang mencalonkan diri dalam Pilpres 2024 tidak mengundurkan diri.

Ganjar mengatakan kepada wartawan usai menyambangi Ponpes Budaya Wongsorogo, hal itu sejak awal mereka bicarakan apakah seorang yang sekarang menjabat di dalam jabatan publik apalagi selevel menteri itu mundur atau tidak. Gubernur, bupati, wali kota, mundur atau tidak. Semua di jabatan public.

Ganjar menyampaikan, setelah berdiskusi, ia dan Mahfud sepakat menteri seharusnya mengundurkan diri. Hal ini disebabkan oleh kejadian sebelumnya di mana seorang menteri terlibat dalam kampanye dan memanfaatkan fasilitas negara.

“Nah, dengan beberapa kejadian orang menggunakan fasilitas, menggunakan alat transportasi alasannya kunjungan kerja tapi di sana kampanye, itu rakyat bisa melihat, maka kita sedang mengambil risiko itu. Maka saya sarankan mundur lah,” terang Ganjar.

“Termasuk Pak Mahfud. Jadi, kita sudah diskusi dengannya pada masalah ini agar fair, lebih baik mundur lah,” pungkasnya.

Menanggapi itu, presiden Jokowi menghormati keputusan setiap menterinya yang ingin mengundurkan diri dari tanggung jawab jabatannya. Pernyataan tersebut merupakan tanggapan terhadap pengumuman Mahfud Md mengenai niatnya untuk mundur dari posisi Menko Polhukam.

“Itu hak Pak Mahfud, dan saya sangat menghargai,” kata Jokowi di Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu, 24 Januari 2024.