Indonesai Property Market Outlook 2023 - Rumah.com
Industri

Kabupaten Tangerang dan Kota Depok Akan Jadi Primadona Properti di 2023

  • Pesatnya perkembangan infrastruktur mempengaruhi bertumbuhnhya sektor properti yang mengelilingi Jabodetabek. Hal itu ditegaskan oleh Marine Novita Country Manager dari Rumah.com
Industri
Feby Dwi Andrian

Feby Dwi Andrian

Author

JAKARTA - Pesatnya perkembangan infrastruktur mempengaruhi bertumbuhnya sektor properti yang mengelilingi Jabodetabek. Hal itu ditegaskan oleh Marine Novita, Country Manager Rumah.com

Marine menilai tersedianya berbagai akses dan sarana transportasi, akan senantiasa berimbas pada para pencari hunian untuk mencari lokasi yang sesuai dengan kebutuhan.

Selain itu, Marine juga mengklaim bahwa pasar properti saat ini lebih condong kepada konsumen yang memanfaaatkan akses-akses transportasi baru sepeerti Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

"Seiring dengan penyelesaian beberapa ruas jalan tol baru, sejumlah wilayah di Jabodetabek mengalami kenaikan yang pesat. Seperti contoh di Kabupaten Tangerang mengalami kenaikan sebesar 28% secara tahunan pada kuartal ketiga 2022, lalu Depok yang mengalami kenaikan sebesar 10%," ungkap Marine dalam acara Indonesia Property Market Outlook & Real Estate Trend 2023 di Jakarta, Kamis, 15 Desember 2022.

Marine melanjutkan, tren harga properti menunjukkan kenaikan secara merata di kawasan Jabodetabek, demikian pula halnya dengan permintaan.

Lebih lanjut, Marine juga mengaku, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, tren positif di kawasn ini ditopang oleh perkembangan infrastruktur, baik transportasi umum maupun fasilitas umum.

Beberapa akses infrastruktur yang akan segera beroperasi menurut Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) adalah 16 ruas jalan tol baru di Jawa dan Sumatera pada 2022.

Ruas jalan tol tersebut adalah Serpong-Cinere Seksi 2 (3,5 Km), Cinere-Jagorawi Seksi 3 (5,5 Km), Bekasi-Kampung Melayu Seksi 1A, 2A, dan 2A-Ujung (6,6 Km), Serpong-Balaraja Seksi 1A (5,2 Km), Ciawi-Sukabumi Seksi 2 (11,9 Km), Cibitung-Cilincing Seksi 4 (7,52 Km), dan Cimanggis-Cibitung Seksi 2 (3,5 Km).

"Hunian adalah kebutuhan dasar, dimana sebanyak 12 juta keluarga masih belum memiliki rumah. Dari sisi piramida penduduk pun, sebanyak 88 juta jiwa atau 40% dari total jumlah penduduk Indonesia berada pada usia 20-44 tahun. Ini adalah rentang usia yang menjadi target pasar sektor properti hunian. Ini artinya, peluang pada pasar properti masih tetap dinamis dan resilient," tuturnya.