Kacau! Itama Ronaraya Revisi Laporan Keuangan, Laba Jadi Amblas 74,73 Persen
Emiten yang namanya sedang kinclong lantaran tersuntik sentimen vaksin COVID-19, PT Itama Ronaraya Tbk (IRRA) diam-diam melakukan revisi laporan keuangannya di kuartal II dan III 2020. Dalam revisi ini terjadi perubahan signifikan pada akun laba bersih dan pendapatan perseroan selama dua kuatal beruntun.
Industri
JAKARTA – Emiten yang namanya sedang kinclong lantaran tersuntik sentimen vaksin COVID-19, PT Itama Ronaraya Tbk (IRRA) melakukan revisi laporan keuangan di kuartal II dan III 2020. Dalam revisi ini terjadi perubahan signifikan pada akun laba bersih dan pendapatan perseroan selama dua kuatal beruntun.
Untuk laporan keuangan paruh pertama 2020, Itama Ronaraya baru saja menyampaikannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 11 Januari 2021. Dalam revisi ini, Manajamen Itama Ronaraya melaporkan adanya perubahan yang signifikan pada laba perseroan.
Sebelumnya, Itama Ronayara melaporkan laba bersih Rp9,63 miliar pada kuarta II-2020. Namun pada versi revisinya, laba itu telah amblas 61,8% menjadi Rp3,7 miliar.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
Bersamaan dengan revisi laba bersih itu, perseroan juga melaporkan adanya koreksi pada pendapatan lain-lain. Awalnya, pendapatan lain-lain IRRA senilai Rp7,8 miliar. Lalu pada versi revisinya, pendatan lain-lain itu amblas 76% menjadi Rp1,8 miliar.
Revisi yang sama juga terjadi pada laporan keuangan Itama Raya di kuartal III-2020. Untuk yang satu ini, Itama Ronaraya merevisi perolehan laba perseroan.
Itama Ronaraya melaporkan adanya koreksi pada laba bersih perseroan di kuartal III-2020 dari versi awal yang senilai Rp35,38 miliar menjadi Rp8,94 miliar. Nilai itu anjlok 74,73% dari versi awal.
Perubahan itu terjadi lantaran manajamen IRRA menulis pendapatan lain-lain pada versi sebelum revisi Rp26,45 miliar. Padahal, pendapatan lain-lain pada versi revisi hanya Rp1,9 miliar.
Namun demikian, Direktur Keuangan Itama Ronaraya Pratoto Raharjo sempat mengungkapkan bahwa pada 2020 lalu, pendapatan IRRA sudah tumbuh 90%-95%. Nilainya tumbuh dari Rp281,8 miliar pada 2019 menjadi Rp540 miliar-Rp550 miliar tahun ini.
“Pencapaian yang sangat baik, jauh di atas target,” ungkap Pratoto dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa, 12 Januari 2021.
Padahal jika merujuk pada laporan keuangan terakhir perseroan pada kuartal III-2020, pendapatan Itama Ronaraya hanya Rp141,05 miliar. Nilainya hanya tumbuh 9,38% berbanding dengan tahun sebelumnya Rp128,95 miliar.