<p>Ilustrasi petani Indonesia. Sumber: jurnas.com</p>
Nasional

Kadin Bertekad Dampingi Dua Juta Petani dengan Skema Inclusive Close Loop

  • JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar Jakarta Food Security Summit (JFSS). Dalam kegiatan tersebut, Kadin kembali menempatkan petani sebagai pemeran utama dalam industri pangan Indonesia. Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Bidang Agribisnis, Pangan dan Kehutanan, Franky Oesman Widjaja mengatakan, pihaknya bersama Partnership for Indonesia Sustainable Agriculture (PISAgro) bertekad meningkatkan pendampingan bagi […]

Nasional
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar Jakarta Food Security Summit (JFSS). Dalam kegiatan tersebut, Kadin kembali menempatkan petani sebagai pemeran utama dalam industri pangan Indonesia.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Bidang Agribisnis, Pangan dan Kehutanan, Franky Oesman Widjaja mengatakan, pihaknya bersama Partnership for Indonesia Sustainable Agriculture (PISAgro) bertekad meningkatkan pendampingan bagi dua juta petani pada tahun 2023.

Rencana ini diikuti keberhasilan sebelumnya melalui kerja bersama lintas pihak yang sukses melakukan pendampingan 1 juta petani Indonesia. Hal itu sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo pada penyelenggaraan JFSS tahun 2015 lalu.

Kadin mengambil tema Pemulihan Ekonomi Nasional untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Gizi, Serta Meningkatkan Kesejahteraan Petani, Peternak, Nelayan dan Industri Pengolahan’.

Menurut Franky, tema itu dipilih karena sektor pangaj merupakan gantungan hidup lebih 55 juta pekerja dari keseluruhan 128 juta pekerja di Indonesia.

Baginya, melalui pengelolaan yang tepat sekaligus berkelanjutan, sektor ini berpotensi memberikan kontribusi sebesar US$1 triliun. Bahkan, saat pandemi berlangsung, sektor pertanian mampu tumbuh sekitar 2,2% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Franky menjelaskan, yang menjadi tantangan saat ini adalah kekuatan rantai pasok dan pemasaran. Itu sebabnya, pendampingan akan menggunakan skema inclusive close loop.

Skema itu, sambungnya, memberikan kesempatan bagi para petani, mulai dari akses atas bibit unggul dan pupuk, pelatihan praktik pertanian yang baik sekaligus ramah lingkungan.

Tak hanya itu, petani juga bisa mendapatkan akses pendanaan, pendidikan, literasi keuangan, penggunaan teknologi tepat guna, hingga jaminan penyerapan hasil produksi.

“Dengan begitu, kami berharap ekosistem sektor pangan yang saling terhubung oleh rantai pasok terintegrasi, di mana para pihak saling bermitra (public private partnership) dapat semakin kokoh terbangun,” ujar Franky pada sesi panel JFSS secara virtual, Rabu 18 November 2020.

Tingkatkan Produktivitas dan Pendapatan Petani

Franky bilang, dengan pendampingan PISAgro, lebih dari 1 juta petani mampu meningkatkan produktivitas antara 40% sampai 80%. Hal ini sejalan dengan peningkatan pendapatan petani antara 50% hingga 200%.

Selain itu, menurutnya yang tak kalah penting adalah adanya dukungan pemerintah untuk menyepakati model bisnis yang paling sesuai bagi produk pangan unggulan nasional. Hal ini agar skala keekonomisan pengembangannya dapat tercapai.

“Momentum ini diharapkan menjadi peluang bagi sektor industri pangan Indonesia untuk tidak hanya mensubstitusi produk pangan impor, tetapi juga meningkatkan ekspor,” pungkasnya.