Foto Ilustrasi [Pexels].jpg
Industri

KADIN: Ini Kriteria Karyawan Yang Diburu Perusahaan Pascapandemi COVID-19

  • Karakter lain ialah resiliensi. Dengan hal ini, individu yang punya kelebihan dalam sensing, seizing, dan reconfiguring, akan lebih mampu bertahan sekaligus bangkit lebih cepat dan pulih lebih kuat di masa pandemi maupun pascapandemi.

Industri

Yosi Winosa

JAKARTA -Pandemi COVID-19 telah mengubah perilaku dan kebutuhan perusahaan terhadap talenta atau sumber daya manusia. Hal ini turut disampaikan oleh berbagai kalangan pengusaha di sela diskusi yang digelar Universitas Prasetiya Mulya baru-baru ini. Lantas apa saja kriteria karyawan yang diburu perusahaan saat ini?

Wakil Ketua Umum Perdagangan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Juan Permata, mengatakan saat ini perusahaan terdorong untuk terus mencari talenta-talenta berkualitas, inovatif, dan kreatif.

Kehadiran pandemi Covid-19, kata Juan, juga menciptakan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan keahlian dan karakter tertentu. Salah satu keahlian yang paling dibutuhkan saat ini adalah pemahaman akan teknologi. 

“Transformasi digital menjadi kunci bagi pelaku usaha untuk tidak tergerus dampak pandemi. Karena itu, dunia usaha sangat membutuhkan tenaga kerja yang dapat mendukung transformasi tersebut,” kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Minggu, 11 September 2022.

Ditambahkan, keahlian berwirausaha seorang karyawan juga menjadi relevan dalam situasi perlambatan ekonomi pascapandemi. Karena situasi bisa berubah dengan cepat dan sektor usaha tertentu harus mengurangi jumlah karyawannya. 

“Individu dengan jiwa wirausaha dapat mencari peluang baru untuk bertahan di tengah gejolak perekonomian. Bahkan, ia bisa menjadi solusi dengan membuka usaha yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk banyak orang, hal ini akan sangat membantu mendorong percepatan pemulihan ekonomi,” tambah Juan.

Senada, Rektor Universitas Prasetiya Mulya, Djisman Simandjuntak mengatakan minimnya perusahaan science based yang besar dan tumbuh di Indonesia. Padahal industri semakin tergantung pada teknologi. 

Karena itu, pihaknya menggerakkan mahasiswa di Indonesia untuk memilih peminatan yang mengarah kepada kewirausahaan. Minyak bumi, gas, hutan habis, overfishing terjadi di mana-mana. Tidak ada pilihan selain membangun bisnis-bisnis yang berbasis ilmu pengetahuan.

Menurut Djisman, konsep fundamental resetting sedang marak dalam dunia pendidikan untuk menjawab tantangan perubahan. Melalui konsep fundamental resetting ini, Universitas Prasetiya Mulya juga terus menggerakkan aneka kolaborasi berbasis keilmuan.

Inisiatif lain yang dilakukan Universitas Prasetiya Mulya adalah menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman adalah dengan memperluas portofolio layanan ke bidang STEM, alias sains, teknologi, engineering (rekayasa), dan matematika terapan. 

"Saat ini, penguasaan bidang STEM mutlak diperlukan untuk menjadikan bangsa Indonesia mendapat tempat terhormat di dunia. Alasan transformasi ini adalah munculnya peradaban dunia yang berlandaskan kepada bidang STEM yang kompleks dan kolaboratif,” kata Djisman.

Karakter Karyawan yang Dicari

Anggota DPR RI, Harris Turino menilai sumber daya manusia yang sangat penting saat ini adalah kemampuan beradaptasi dengan lingkungan perubahan zaman. Pandemi Covid-19 telah mengajarkan bahwa kemampuan beradaptasi yang cepat, menentukan peluang keberhasilan dalam menghadapi ketidakpastian.

Karakter lain ialah resiliensi. Dengan hal ini, individu yang punya kelebihan dalam sensing, seizing, dan reconfiguring, akan lebih mampu bertahan sekaligus bangkit lebih cepat dan pulih lebih kuat di masa pandemi maupun pascapandemi. 

“Berbagai kemampuan itu juga perlu diperkuat dengan keahlian berkolaborasi. Hal ini mutlak dibutuhkan dalam menghadapi turbulensi zaman, seperti pandemi,” kata Harris.

Sementara Regional Managing Director PT Mayora Indah Tbk (MYOR) Maspiyono Handoyo mengatakan penyiapan sumber daya manusia dengan berbagai keahlian dan karakteristik diperlukan kendati saat ini perekonomian domestik maupun global tengah mengalami perlambatan. 

Namun siklus perlambatan ini pun pada akhirnya akan berakhir dan perekonomian akan kembali pulih dan bangkit. Dengan situasi tersebut, perusahaan pun nantinya akan kembali merekrut tenaga-tenaga kerja baru, seiring dengan pertumbuhan usaha. 

“Dalam situasi yang serba tak pasti tersebut, hal penting lain yang perlu dimiliki individu ialah keahlian dan kemampuan berwirausaha,” kata Maspiono.