Kadin Kembali Bersatu, Anindya Resmi Jadi Ketum, Arsjad Pastikan Tak Terpecah Lagi
- Anindya Bakrie secara resmi dikukuhkan sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2024-2029. Sementara itu, Arsjad Rasjid dipercaya untuk mengemban tugas sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia untuk periode yang sama.
Nasional
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menegaskan komitmennya untuk bersatu dan mendukung pembangunan ekonomi nasional setelah sukses menggelar Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan.
Acara yang berlangsung di Hotel The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis, 16 Januari 2024, menjadi tonggak penting bagi Kadin dalam memperkuat soliditas dan sinerginya untuk mendukung program Astacita Presiden Prabowo Subianto.
Dalam musyawarah tersebut, Anindya Bakrie secara resmi dikukuhkan sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2024-2029. Sementara itu, Arsjad Rasjid dipercaya untuk mengemban tugas sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia untuk periode yang sama. Ketua Dewan Kehormatan Kadin Rosan Roeslani, menegaskan bahwa tidak ada lagi perpecahan atau dualisme di tubuh Kadin setelah konsolidasi yang dilakukan.
"InsyaAllah semua Kadin akan rujuk lagi jadi satu dan bisa menjalankan semua program-programnya," terang Rosan disela sela Acara, di Jakarta, Kamis, 16 Januari 2024.
- Pengamat Soroti Dampak Sosial dan Psikologis Permainan Koin Jagat
- Kerugian Akibat Pagar Laut Ilegal Ditaksir Capai Rp116 Miliar
- Peringkat Kredit PGAS Meningkat, Ini Proyeksi Saham dan Rekomendasi Analis 2025
Dalam konteks pembangunan nasional, Rosan juga menegaskan kesiapan Kadin untuk mendukung program Astacita yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Astacita, yang merupakan bagian dari visi besar Presiden Prabowo, menargetkan pengembangan sektor strategis seperti infrastruktur, ketahanan pangan, energi, dan digitalisasi.
Kadin, sebagai wadah pengusaha nasional, menurut Rosan memiliki peran penting dalam mewujudkan visi ini melalui berbagai program kerja sama dengan pemerintah.
Semangat persatuan menurut Rosan menjadi sorotan utama dalam Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan. Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid menunjukkan komitmen mereka untuk mengesampingkan perbedaan demi memajukan organisasi.
"Dengan demikian, program Astacita Pak Presiden bisa berjalan lebih baik dan lebih cepat," tambah Rosan.
- Pengamat Soroti Dampak Sosial dan Psikologis Permainan Koin Jagat
- Kerugian Akibat Pagar Laut Ilegal Ditaksir Capai Rp116 Miliar
- Peringkat Kredit PGAS Meningkat, Ini Proyeksi Saham dan Rekomendasi Analis 2025
Arsyad Rasjid Komitmen Dukung Anin
Arsjad Rasjid menyatakan dukungannya terhadap arahan pemerintah untuk mengakhiri dualisme di tubuh Kadin. Ia memberikan dukungan penuh kepada kepemimpinan Anindya Bakrie, yang diharapkan dapat membawa organisasi kembali solid. Fokus utama Kadin kini adalah mendukung dunia usaha di tengah tantangan ekonomi global yang semakin kompleks.
Arsjad menegaskan komitmennya kepada formatur terpilih terkait kelanjutan kepengurusan, dengan mendukung proses yang telah berjalan demi keberlangsungan organisasi. Menurut Arsjad keputusan ini mencerminkan kedewasaan Kadin dalam menyelesaikan polemik internal dan memperkuat perannya sebagai wadah bagi pelaku usaha serta mitra strategis pemerintah.
“Kadin hanyalah sebuah organisasi, tapi tali silaturahmi kita tidak boleh putus, saya hanya menyampaikan kepada kedua formatur terkait kelanjutan kepengurusan. Keputusan ini adalah bentuk dukungan saya terhadap proses yang telah berjalan dan demi keberlangsungan organisasi,” terang Arsjad dalam pesan singkat yang dikirimkan ke Whatsapp grup Kadin yang beredar.
Nantinya menurut Arsyad, tujuan utama dari langkah-langkah konsolidasi ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, menjadikan Kadin sebagai pendorong utama dalam menghadapi tantangan ekonomi dan mengembangkan potensi bisnis di Indonesia.