<p>Petugas melintas diantara mobil-mobil yang akan di ekspor di Site PT Indonesia Kendaraan Terminal, Sindang Laut, Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Kadin: Perlu Ada Percepatan Recovery Industri Tanah Air di Tengah Pandemi

  • Perlu adanya perbaikan dari sisi demand dan supply di sektor industri

Industri
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai perlu adanya percepatan recovery industri Tanah Air. Sebab bidang industri manufaktur sangat berperan penting dalam mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, sektor ini merupakan salah satu bagian dari komponen pertumbuhan PDB.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perindustrian, Johnny Darmawan mengatakan bahwa perlu adanya perbaikan dari sisi demand dan supply di sektor industri. Menurutnya hal ini sangat penting untuk dilakukan mengingat hampir semua Industri manufaktur selama pandemi mengalami penurunan utilisasi lebih dari 50%.

“Sebagian industri masih bertahan, tetapi sebagian lagi telah berhenti berproduksi. Ini menjadi tantangan untuk kita agar industri dapat terselamatkan,” katanya dalam Rapat Koordinasi Nasional Kadin di Jakarta, Kamis 10 September 2020.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan, Benny Soetrisno mengatakan, saat ini sejumlah aktivitas perdagangan terganggu akibat negara-negara tujuan ekspor dan impor mengalami pandemi.

Meskipun ekspor terganggu, kata Benny, dirinya tetap  berharap agar dapat melakukan ekspor ke negara-negara tujuan alternatif. Hal ini dimaksudkan agar pertumbuhan perdagangan tetap positif.

“Inilah pentingnya melakukan pemetaan komoditas ekspor dan tujuan negara ekspornya. Kita juga perlu menghidupkan kembali imbal dagang dengan negara-negara yang kurang memiliki devisa,” tegas Benny.

Selain perdagangan ekspor-impor, lanjut dia, perdagangan dalam negeri harus menjadi perhatian agar Indonesia bisa mengoptimalkan pasar dalam negeri. Pasalnya, kondisi saat ini pasar dalam negeri masih dibanjiri produk impor.

Data Kementerian Perdagangan menyebut, sektor perdagangan dalam negeri juga terkontraksi 7,57% pada triwulan II-2020, antara lain sebagai dampak penurunan penjualan kendaraan bermotor dan penutupan gerai ritel selama PSBB. (SKO)