<p>Barista Meir (25), melayani pengunjung dengan bahasa isyarat di kafe Sunyi &#8220;House of Coffee and Hope&#8221; di Jalan Fatmawati, Jakarta, Jum&#8217;at, 15 Januari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Foto

Kafe Sunyi Ala Difabel Yang Membawa Harapan

  • Barista tampak melayani pengunjung yang memesan menu minuman dan makanan ringan khas kafe di bilangan Jalan Fatmawati, Jakarta, Jum’at, 15 Januari 2021. Tapi tak ada satu kata, kalimat, ataupun suara terdengar, semua berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Ya, kafe Sunyi “House of Coffee and Hope” memang berbeda dari kafe dan Coffee shop tempat nongkrong anak muda. […]

Foto
Ismail Pohan

Ismail Pohan

Author

Barista tampak melayani pengunjung yang memesan menu minuman dan makanan ringan khas kafe di bilangan Jalan Fatmawati, Jakarta, Jum’at, 15 Januari 2021. Tapi tak ada satu kata, kalimat, ataupun suara terdengar, semua berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Ya, kafe Sunyi “House of Coffee and Hope” memang berbeda dari kafe dan Coffee shop tempat nongkrong anak muda. Disini semua Barista dan mayoritas pengunjung merupakan kaum difabel khususnya tuna rungu.

Kafe yang berdiri sejak tahun 2019 ini, memiliki 6 pekerja Barista tuna rungu. Para pengunjung yang datang akan dilayani dengan menggunakan bahasa isyarat saat memesan menu minuman dan makanan. Para karyawan pun bersedia mengajarkan pengunjung non difabel menggunakan bahasa isyarat dengan ramah.

Kafe ini dibuka untuk merangkul dan memberi kesempatan bagi teman-teman penyandang disabilitas untuk bekerja. Bisnis berbasis kesetaraan dengan mempekerjakan disabilitas memang agak sulit diterima. Jakarta sebagai pengemban kota Megapolitan nyatanya belum bisa dikatakan siap menerima konsep tersebut.

Dengan adanya kafe Sunyi yang unik dan ramah difabel ini dapat membawa angin segar dan harapan untuk kesetaraan tanpa eksploitasi kaum difabel dalam dunia usaha. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia