Produk-Produk Apple
Tekno

Kalah Pamor dengan Produk China, Penjualan iPhone Turun 24 Persen

  • Saham Apple diketahui merosot 2,8% pada hari Selasa (5/3), mencerminkan kekhawatiran investor terhadap penurunan penjualan, terutama di pasar China yang menjadi pasar utama bagi perusahaan teknologi terkemuka ini.

Tekno

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Penjualan iPhone mengalami penurunan signifikan sebesar 24% selama enam minggu pertama tahun 2024, menimbulkan kekhawatiran serius bagi Apple dan perusahaan teknologi Barat lainnya yang beroperasi di pasar China. 

Lembaga penelitian terkemuka Asia, Counterpoint Research melaporkan situasi sulit ini tidak hanya dialami Apple, tetapi juga pesaingnya seperti Oppo dan Vivo, tang mengakibatkan pasar ponsel China secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 7%.

Saham Apple diketahui merosot 2,8% pada hari Selasa (5/3), mencerminkan kekhawatiran investor terhadap penurunan penjualan, terutama di pasar China yang menjadi pasar utama bagi perusahaan teknologi terkemuka ini.

Perlambatan ekonomi China, ketegangan perdagangan yang meningkat, dan semakin tingginya sentimen nasionalisme telah menjadi pemicu utama penurunan ini. 

Pelanggan di China kini lebih memilih beralih ke merek lokal, seperti Huawei, yang berhasil bangkit kembali dan menarik minat konsumen dengan produk-produk inovatifnya.

Persaingan Ketat Huawei

Dilansir dari CNN Internasional, Rabu, 6 Maret 2024, analis Counterpoint, Mengmeng Zhang, menjelaskan bahwa Apple sedang menghadapi persaingan ketat dengan Huawei yang bangkit kembali sebagai pemain kuat di pasar. 

Selain itu, Apple juga terjepit di tengah persaingan harga dari Oppo, Vivo, dan Xiaomi. Meskipun iPhone 15 diakui sebagai perangkat yang hebat, kurangnya peningkatan spesifikasi secara signifikan dari versi sebelumnya membuat konsumen cenderung memilih untuk tetap menggunakan iPhone generasi sebelumnya.

“Pada dasarnya, Apple menghadapi persaingan yang ketat di kelas atas dari Huawei yang bangkit kembali dan terjepit di tengah-tengah karena harga yang agresif dari perusahaan seperti Oppo, Vivo dan Xiaomi,” ujar Mengmeng.

Meskipun Apple telah memberikan diskon untuk merangsang penjualan, persaingan ketat tetap terjadi ditengah kondisi ekonomi China yang sulit dan dominasi Huawei dalam pasar lokal.

Keadaan sulit ini telah berlangsung selama setahun terakhir, perusahaan teknologi global seperti Oppo, Vivo, dan Xiaomi juga merasakan dampaknya.

Meskipun demikian, Apple kini berada di tengah-tengah tantangan serius yang memerlukan strategi inovatif dan adaptasi cepat untuk mengatasi perubahan dinamika pasar.

Para analis memperkirakan, selain menghadapi persaingan harga yang ketat, Apple juga harus mempertimbangkan untuk meningkatkan inovasi produk dan menyesuaikan strategi pemasarannya. 

Pasar ponsel global terus berkembang, dan transformasi strategis menjadi kunci kesuksesan di tengah ketidakpastian ekonomi dan persaingan yang semakin intensif.