Kampanye terbuka PDIP mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam kontestasi Pilpres 2019 di Stadion Sriwedari Solo.
Nasional

Kalah Pilkada, PDIP Pede Jateng Tetap Kandang Banteng

  • Meskipun kalah dari KIM Plus, hasil yang didapat PDIP di pilkada Jateng diklaim hampir dua kali lipat dari perolehan suara PDI Perjuangan dalam Pemilu Anggota DPRD Jateng.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - PDI Perjuangan mengklaim pihaknya masih menunjukkan dominasi dalam Pilkada 2024 dengan hasil memuasakan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. PDIP juga kembali menegaskan Jawa Tengah masih menjadi "Kandang Banteng," dan menjadi basis dukungan partai secara nasional.

Dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah, pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, yang diusung PDI Perjuangan, berhasil meraih sekitar 40% suara, kalah dari pasangan Ahmad Lutfi-Taj Yasin usungan Koalisi Indonesia Maju (Plus) yang memperoleh 60% suara.

Meskipun kalah dari KIM Plus, hasil yang didapat PDIP di pilkada Jateng diklaim hampir dua kali lipat dari perolehan suara PDI Perjuangan dalam Pemilu Anggota DPRD Jateng. Diketahui, pada pilkada kemarin PDIP berhasil memperolah 25,6% kursi DPRD Jawa Tengah.  

"Angka tersebut berkisar dua kali lipat dari total suara yang diperoleh yang diusung PDI Perjuangan pada Pemilihan Umum Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah 2024," ujar Ketua DPP PDI Perjuangan Deddy Yevri Hanteru Sitorus, di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Minggu, 1 Desember 2024.

Sementara itu, di tingkat kabupaten/kota wilayah Jawa Tengah, PDI Perjuangan menang di 19 dari 35 wilayah, atau sekitar 54%. Kemenangan ini diklaim mengukuhkan Jawa Tengah sebagai basis partai yang dipimpin Megawati Soekarno Putri tersebut.

“Itu adalah bukti bahwa Jawa Tengah masih menjadi rumah bagi kaum Marhaen, kami berterima kasih kepada Jawa Tengah, terbukti bahwa kepercayaan pada PDI Perjuangan masih tetap tinggi,” tambah Deddy.

PDI Perjuangan juga mengklaim kemenangan paslon yang didukungnya di 14 provinsi, termasuk Aceh, Riau, Jambi, DKI Jakarta, Bali, dan Papua. Di Riau, untuk pertama kalinya PDI Perjuangan menang dalam pemilu legislatif dan pilkada gubernur. Selain itu, partai ini mengklaim meraih kemenangan di 247 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyebut hasil ini sebagai bukti ekspansi dukungan partai di tingkat nasional. "Dengan hasil pilkada ini ternyata terjadi persemaian kandang-kandang banteng di tempat lain. Bahkan di Riau pertama kali dimenangkan oleh PDI Perjuangan untuk pemilu anggota legislatif dan juga pemilihan gubernur dan wakil gubernur. Ini menunjukkan suatu persemaian," ujar Hasto.

Faktor Kekalahan PDIP di Pilkada Jawa Tengah 2024

Kekalahan pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan kalahnya beberapa pasangan calon bupati/walikota yang diusung PDIP dalam Pilkada Jawa Tengah 2024 disebabkan oleh berbagai faktor strategis. 

Salah satunya adalah dukungan politik dari Joko Widodo yang sebelumnya menjadi kader PDIP kepada pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin. Selain itu,dominasi koalisi pengusung Luthfi-Yasin yang menguasai 75% mesin politik juga memberikan keunggulan dalam penggalangan suara.

"Dukungan itu memberikan pesan politik kuat bagi simpul-simpul kekuatan politik, termasuk para donor logistik untuk all out memenangkan Luthfi-Taj Yasin," ujar Khoirul Umam, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (IndoStrategic), dikutip dari Antara.

Di sisi lain, lanjut Khoirul, karakteristik pemilih di wilayah pantura Jawa Tengah yang mayoritas masyarakat santri lebih mendukung kandidat dengan latar belakang nasionalis-santri seperti Luthfi-Yasin. Dukungan kuat dari Nahdlatul Ulama turut mengonsolidasikan suara santri untuk pasangan ini. Sementara itu, rapuhnya barisan PDIP dalam melakukan penetrasi ke segmen pemilih santri serta keterbatasan waktu sosialisasi menjadi kendala besar bagi pasangan Andika-Hendrar.

"Jaringan Nahdlatul Ulama sangat all out mendukung pasangan ini," tegas Umam.

Hasil hitung cepat dari berbagai lembaga survei menunjukkan kemenangan signifikan pasangan Luthfi-Taj Yasin dengan perolehan suara berkisar 58-61 persen, menegaskan keberhasilan strategi koalisi KIM Plus di Jawa Tengah.