Kalahkan ShoopeFood dan Grabfood, Gofood Catat Nilai Transaksi Terbesar di Indonesia
- Transaksi makanan lewat aplikasi Gofood pada 2021 tercatat mencapai Rp30,65 triliun atau kisaran 39% dari keseluruhan transaksi
Industri
JAKARTA- Riset Tenggara Strategics mengungkapkan, Gofood menjadi preferensi pertama konsumen dalam memilih layanan pesan antar makanan (online food delivery/ OFD).
Berdasarkan laporan tersebut, Gofood didapuk menjadi aplikasi layanan pesan antar makanan di Indonesia dengan nilai transaksi terbesar. Pada 2021, Tenggara mengestimasi nilai transaksi pesan-antar makanan (GMV) yang terjadi di sektor OFD mencapai angka Rp78,4 triliun.
Dari data yang terkumpul, transaksi makanan lewat aplikasi Gofood pada 2021 tercatat mencapai Rp30,65 triliun atau kisaran 39% dari keseluruhan transaksi.
Nomor dua ditempati ShopeeFood dengan total transaksi Rp26,49 Triliun atau kisaran 34% dari total transaksi. Sedangkan Grabfood menempati posisi terakhir yakni sebesar Rp20,9 triliun atau 27% dari keseluruhan transaksi.
Tak hanya menyandang gelar sebagai layanan pesan antar makanan paling banyak membukukan transaksi, Gofood juga didapuk sebagai platfrom paling diingat dengan persentase 50% dan paling banyak di unduh dengan persentase 76%.
Menurut hasil survey, hal tersebut terjadi lantaran Gofood menawarkan kenyamanan dan menu paling beragam.
- Harga TBS Anjlok, Zulkifli Hasan Minta Produsen Beli Sawit Petani Minimal Rp1.600 per Kilogram
- Zulkifli Hasan Minta Produsen Migor Sukseskan Program Minyakita
- Tak Beranjak dari Zona Merah, IHSG Terkoreksi 0,64 Persen ke Level 6.971
Pesaing lainnya, ShopeeFood berada di posisi kedua dengan nilai transaksi mencapai Rp26,49 trilliun. Sebanyak 28% responden menjadikan ShopeeFood sebagai top of mind platform OFD dan dianggap konsumen sebagai platform yang paling banyak menawarkan promo.
Adapun GrabFood berada di posisi ketiga mencapai Rp20,93 triliun. Sebanyak 22% responden menjadikan GrabFood sebagai top of mind platform OFD.
Sebagai informasi tambahan, riset mengenai layanan OFD yang dilakukan Tenggara kali ini dilakukan dengan menggunakan metode wawancara tatap muka oleh pewawancara terlatih.
Adapun jumlah responden yang terlibat mencapai 1.200 dan tersebar di enam kota. Survey dilakuka pada 10 hingga 14 Januari 2022.
Riset ini memiliki tingkat kepercayaan 95%, dengan batas kesalahan atau MoE +/- 2.8%. (-)