Kalbe Farma Ikut Uji Klinik Obat Imunomodulator Herbal Pasien COVID-19
JAKARTA – Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) ikut terlibat dalam uji klinik terhadap obat herbal biodiversitas Indonesia sebagai produk imunomodulator herbal dalam penanganan pasien COVID-19. Dalam uji klinik ini, Kalbe tergabung bersama konsorsium COVID-19 Kementerian Ristek/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Direktur Kalbe Sie Djohan menyampaikan, ada dua produk yang akan mengikuti uji […]
Industri
JAKARTA – Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) ikut terlibat dalam uji klinik terhadap obat herbal biodiversitas Indonesia sebagai produk imunomodulator herbal dalam penanganan pasien COVID-19. Dalam uji klinik ini, Kalbe tergabung bersama konsorsium COVID-19 Kementerian Ristek/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Direktur Kalbe Sie Djohan menyampaikan, ada dua produk yang akan mengikuti uji klinik ini yaitu produk berbahan dasar Cordyceps militaris dan kombinasi ekstrak yang terbuat dari ekstrak jahe merah, meniran, sambiloto dan sembung.
“Uji klinik ini merupakan kerjasama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kalbe, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI),” tutur Djohan melalui keterangan tertulis, Kamis, 11 Juni 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
LIPI sebagai koordinator uji klinik obat Herbal Indonesia ini juga bekerja sama dengan Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk melaksanakan uji klinik di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet dengan didukung oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Puskes TNI dan Litbangkes Kemenkes. Pelaksanaan Uji klinik dimulai 8 Juni 2020 dan diperkirakan akan selesai di Agustus 2020
Djohan menambahkan, Kalbe berkomitmen mendukung pemerintah melalui produk herbal Kalbe dalam mengatasi dan menanggulangi COVID-19, salah satunya melalui inovasi dan penelitian obat herbal sebagai imunomudulator dalam penanganan pasien COVID-19.
Selain itu, Djohan bilang, Kalbe juga melakukan kajian literatur terhadap produk herbal unggulan yang memiliki efektifitas, keamanan, dan memiliki nilai konten lokal serta ketersediaan bahan baku. “Harapan kami produk herbal ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dalam membantu memperkuat imunitas tubuh dan bermanfaat untuk dapat tetap produktif di saat new normal ini,” lanjut Djohan.
Sebelumnya, Kalbe telah memiliki produk berbasis bahan baku jamur Cordyceps militaris. Proses kultur jaringan, ekstraksi sampai dengan pembuatan produk berbasis jamur Cordyceps militaris dilakukan di Indonesia.
Selama ini jamur Cordyceps dipercaya dapat menjaga sistem kekebalan tubuh dan mengobati gangguan pernapasan. Sebagai tanaman obat tradisional, cordyceps mengandung banyak nutrisi, seperti protein, asam amino esensial, peptida, vitamin (B1, B2, B12, E, K), asam lemak, dan mineral serta zat aktif cordycepin dan adenosine.
Sedangkan produk lain yang digunakan dalam uji klinik adalah produk yang berasal dari kombinasi herbal, yang berbahan dasar ekstrak jahe merah, meniran, sambiloto dan sembung. Bahan herbal alami Indonesia yang telah dipercaya dapat menjaga daya tahan tubuh tubuh. Produk dengan kombinasi herbal ini segera akan diluncurkan ke konsumen bulan Juli 2020 mendatang. (SKO)