<p>Kantor PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) / Kalbe.co.id</p>
Korporasi

Kalbe Farma (KLBF) Tangguh di Tengah Fluktuasi Rupiah dan Makroekonomi

  • Proyeksi kinerja keuangan KLBF yang disampaikan BRI Danareksa Sekuritas menunjukkan bahwa pendapatan perusahaan akan meningkat sebesar 7,2% pada tahun 2025, mencapai Rp3510triliun, dibandingkan perkiraan tahun ini sebesar Rp3265 triliun.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) diproyeksikan tetap memiliki prospek kinerja dan saham yang kuat hingga tahun 2025. Meskipun dalam beberapa pekan terakhir nilai tukar rupiah menghadapi tekanan dari dollar Amerika Serikat (AS), KLBF tetap menunjukkan resiliensi yang mengesankan di tengah kondisi makroekonomi yang fluktuatif.

Riset yang dirilis oleh BRI Danareksa Sekuritas di Jakarta menegaskan bahwa segmen penjualan obat resep akan terus menjadi pilar utama pertumbuhan kinerja keuangan KLBF di tahun mendatang. 

Diproyeksikan segmen ini akan mencatat pertumbuhan sebesar 10%, didorong oleh tingginya permintaan obat generik yang semakin mendominasi pasar. Konsistensi di segmen ini mencerminkan peran strategis KLBF dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama dalam penyediaan obat terjangkau.

Dalam pernyataan tertulisnya, analis BRI Danareksa Sekuritas, Sabela Nur Amalina, mengungkapkan bahwa KLBF bersiap untuk memperluas pangsa pasar melalui produk biosimilar dan onkologi, yang diprediksi mulai memberikan kontribusi signifikan pada tahun 2026. 

“Produk ini diharapkan mampu menyumbang sekitar 20% dari total pendapatan penjualan obat resep, mencerminkan langkah KLBF untuk memperkuat portofolio produknya dan meningkatkan daya saing di pasar farmasi yang kian dinamis,” jelasnya dikutip pada Rabu, 20 November 2024. 

Proyeksi kinerja keuangan KLBF yang disampaikan BRI Danareksa Sekuritas menunjukkan bahwa pendapatan perusahaan akan meningkat sebesar 7,2% pada tahun 2025, mencapai Rp3510triliun, dibandingkan perkiraan tahun ini sebesar Rp3265 triliun. Pertumbuhan ini mencerminkan strategi bisnis KLBF yang fokus pada inovasi produk dan efisiensi operasional.

Estimasi pertumbuhan laba bersih sebesar 7,3% menjadi Rp338triliun pada tahun 2025, dibandingkan dengan Rp315triliun tahun ini, menjadi indikator lain dari kekuatan fundamental perusahaan. Dengan mempertahankan margin keuntungan kotor yang stabil di sekitar 39,2%, KLBF menunjukkan kemampuannya menjaga efisiensi operasional sekaligus merespon kebutuhan pasar dengan cepat.

Sentimen positif terhadap performa laba bersih KLBF juga didorong oleh penguatan nilai tukar rupiah, yang memperkuat daya beli masyarakat dan mendukung ekspansi pasar domestik. 

BRI Danareksa Sekuritas pun merekomendasikan beli saham KLBF dengan target harga Rp1.800 per saham, mencerminkan optimisme terhadap potensi pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

Realisasi Kinerja 

Realisasi kinerja keuangan KLBF hingga kuartal III-2024 telah sesuai dengan estimasi, mencakup 74,3% dari target pendapatan dan 71,4% dari target laba bersih. Kinerja ini menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menjaga pertumbuhan di tengah tantangan eksternal.

DIketahui KLBF mencatat peningkatan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 15,2%, dari Rp206triliun menjadi Rp237triliun hingga akhir September 2024. 

Manajemen KLBF pun  mengaitkan pencapaian ini dengan peningkatan penjualan bersih dari Rp2256triliun menjadi Rp2423triliun, mencerminkan ketangguhan perusahaan dalam menghadapi dinamika pasar.

Laba bruto KLBF meningkat dari Rp890triliun menjadi Rp951triliun, sementara laba sebelum pajak penghasilan naik dari Rp265triliun menjadi Rp309triliun. Kenaikan tersebut menunjukkan kapasitas KLBF untuk terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri farmasi nasional.