Kalbe Farma Lewat Enseval Raih Kontrak Kerja Sama Distribusi Vaksin Bio Farma
Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melalui salah satu entitas anak usahanya, PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) melakukan kontrak kerja sama layanan distribusi vaksin COVID-19 dengan PT Bio Farma (Persero).
Korporasi
JAKARTA – Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melalui salah satu entitas anak usahanya, PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) melakukan kontrak kerja sama layanan distribusi vaksin COVID-19 dengan PT Bio Farma (Persero).
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Sri Harsi Teteki selaku Direktur Pemasaran, Penelitian, dan Pengembangan PT Bio Farma (Persero) dan Dedy Ardiansyah, Deputy Director Sales & Business Development Enseval, serta Fransiscus Sutarsono sebagai General Manager Operation Enseval di Kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat.
Presiden Direktur EPMT Djonny Hartono mengatakan, melalui jaringan distribusi yang dimiliki perseroan, ia berharap dapat mempermudah dan mempercepat akses masyarakat untuk menerima vaksinasi.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Baginya, hal ini sebagai bentuk dukungan terhadap program Kementerian Kesehatan, khususnya dalam proses dan pelaksanaan distribusi vaksin COVID-19 ke fasilitas layanan kesehatan.
“Sesuai dengan misi Enseval yakni untuk berkontribusi di dalam meningkatkan kualitas kesehatan melalui distribusi ketersediaan produk, kami berkomitmen dalam membantu pemerintah mengatasi pandemi COVID-19 di Indonesia dengan mendukung distribusi vaksin,” ujarnya melalui keterangan pers, dikutip Kamis 18 Maret 2021.
Kendati begitu, Djonny mengungkapkan bahwa wilayah distribusi vaksin saat ini masih dalam pembicaraan lebih lanjut terkait wilayah yang menjadi penugasan untuk Enseval.
Ia bilang, pihaknya sebagai perusahaan jasa distribusi dan logistik yang terintegrasi di bidang kesehatan, terus mengembangkan layanan yang prima, sumber daya manusia yang kompeten, serta inovasi dalam bidang teknologi sesuai dengan perkembangan teknologi digital 4.0.
Salah satunya dengan terus berinovasi dalam bidang digital teknologi yang relevan terhadap tantangan saat ini. Di mana, masyarakat diminta untuk mengurangi interaksi dalam upaya menekan penyebaran wabah COVID-19.
Di pasar modal, saham KLBF terkoreksi tipis sebesar 0,94% ke level harga Rp1.575 per lembar pada penutupan perdagangan Kamis, 18 Maret 2021. Pada waktu yang sama, saham EPMT naik signifikan sebesar 2,79% atau 60 poin ke level harga Rp2.210 per lembar. (SKO)