Kalbe Raup Laba Bersih Rp1,64 Triliun di Semester I-2022
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengumumkan kinerja semester pertama 2022. Perseroan mencatatkan laba sebesar Rp1,64 triliun, laba itu naik 9,33% dibanding periode yang sama di 2021 sebesar Rp1,5 triliun.
Korporasi
JAKARTA - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,64 triliun per 30 Juni 2022, naik 9,33% dibanding periode yang sama di 2021 sebesar Rp1,5 triliun.
Hal ini sejalan dengan kenaikan penjualan yang diraih perseroan sebesar Rp13,8 triliun pada semester I-2022 atau naik sebesar 12,1% jika dibandingkan pada semester yang sama di 2021 sebesar Rp12,3 triliun.
Melansir dari laporan keuangan Kalbe di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu 31 Juli 2022, kenaikan penjualan diperoleh paling banyak berasal dari unit distribusi dan logistik dengan nilai mencapai Rp5 triliun.
- Tren Istilah Investasi: Apa Itu Waran?
- Mengintip Keseruan Pameran Kendaraan Listrik PVES 2022
- Jadi Kreator TikTok Nomor 1, Intip Ide Kreatif Khaby Lame Bikin Konten Viral
Lalu penjualan terbanyak kedua pada unit nutrisi senilai Rp3,7 triliun.Terakhir obat resep menyumbang hasil penjualan senilai Rp2,9 triliun.
Perseroan juga mencatatkan laba per saham mencapai Rp35,1 di semester pertama tahun 2022, naik 9,9% dibandingkan 2021 yang menyentuh angka Rp31,9.
Sementara untuk beban penjualan KLBF mencatatkan sebesar Rp2,9 triliun. Hal ini didominasi oleh beban umum dan administrasi sebesar Rp687,15 miliar, disusul beban penelitian dan pengembangan Rp153,04 miliar, beban operasi lainnya Rp15,43 miliar, serta beban bunga dan keuangan sebesar Rp 23,6 miliar.
Menurut data, KLBF membukukan total aset sebesar Rp25,2 triliun, aset menyusut sebesar 1,57% dibandingkan akhir Desember 2021 senilai Rp25,6 triliun. Adapun rincian aset yang ada terdiri dari aset lancar sebesar Rp 15,3 triliun dan aset tidak lancar Rp 9,9 triliun.
Emiten farmasi ini juga mencatatkan liabilitas hingga Juni 2022 sebesar Rp4,5 triliun, naik tipis dari akhir Desember 2021 yang hanya diangka Rp4,4 triliun. Sementara ekuitas hingga Juni 2022 juga ikut merosot menjadi Rp20,7 triliun dibandingkan akhir Desember 2021 sebesar Rp 21,27 triliun.