<p>Warga melintas di dekat proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Tigaraksa, Tangerang, Senin, 28 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Kantong Kempes, PUPR Tetap Tambah Anggaran Subsidi Rumah

  • Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan program penyediaan perumahan di Indonesia masih menjadi prioritas pemerintah pada tahun ini dan tahun-tahun berikutnya.

Industri
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan program penyediaan perumahan di Indonesia masih menjadi prioritas pemerintah pada tahun ini dan tahun-tahun berikutnya.

“Walaupun kita ada refocusing anggaran akibat pandemi COVID-19, namun subsidi perumahan terus ditingkatkan, termasuk pada tahun 2022. Insyaallah subsidi akan terus ditambah untuk bisa mempercepat pembangunan perumahan bagi rakyat Indonesia,” ujarnya dalam deklarasi Gerakan Bangun Rumah Subsidi Berkualitas, Selasa, 18 Mei 2021.

Tahun ini, pemerintah menganggarkan Rp16,66 triliun untuk dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) bagi 157.500 unit rumah subsidi. Per 11 Mei 2021, FLPP telah disalurkan RpRp6,47 triliun untuk 59.503 unit rumah atau 37,78% dari target.

Basuki juga mengatakan selain bermanfaat langsung bagi masyarakat, rumah subsidi juga dapat menggerakkan lebih banyak industri sektor perumahan selain konstruksi perumahan itu sendiri.

“Persepsi rumah subsidi yang berkualitas rendah harus dihilangkan. Saat ini rumah subsidi harus menjadi rumah yang berkualitas dan layak huni. Bukan saja bangunannya tetapi juga lingkungannya,” tambahnya.

Untuk mengawasi kualitas rumah subsidi, Kementerian PUPR telah membuat aplikasi Sistem Pemantauan Konstruksi (SiPetruk). SiPetruk dapat membantu memastikan setiap proses konstruksi berjalan secara akuntabel dan transparan.

Dalam Gerakan Bangun Rumah Subsidi ini, Kementerian PUPR akan melatih kurang lebih 3.000 peserta tenaga kerja manajemen konstruksi di seluruh Indonesia. Dalam pelatihannya, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR bertanggung jawab memberikan materi pelatihan.

Direktur Pusat Pengelolaan dan Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Arief Sabaruddin menyampaikan, gerakan ini diharapkan dapat memberi kontribusi pemerintah untuk masyarakat terutama dalam bentuk rumah bersubsidi.

“Pelatihan tidak dipungut biaya dan meskipun pelatihan dilaksanakan secara daring, materi yang diterima peserta akan sama layaknya pelatihan reguler,” katanya.

Tercatat, 20 asosiasi pengembang perumahan serta Perum Perumnas ikut menandatangani serta membacakan komitmen Gerakan Bangun Rumah Subsidi Berkualitas ini.

Beberapa di antaranya adalah Real Estate Indonesia (REI), Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI), Himpunan Pengembang Perumahan dan Permukiman (HIMPERRA), dan lain-lain. (SKO)