<p>Ilustrasi rumah murah BTN. / Facebook @rumahmurahbtn</p>
Industri

Kantongi Izin Pembukaan Rekening Online, BTN Pede Kinerja Makin Moncer

  • Bank BTN telah mendapatkan izin OJK untuk pembukaan rekening (on boarding) secara daring.
Industri
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Bank pelat merah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mendapatkan izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk pembukaan rekening (on boarding) secara daring. Kini, nasabah yang telah membuka rekening melalui daring bisa langsung terhubung ke berbagai layanan e-channel BTN.

Direktur Informasi Teknologi dan Operasional BTN Andi Nirwoto mengatakan pembukaan rekening daring bakal mengoptimalkan sederet fitur lain yang telah dimiliki perseroan. Dengan begitu, dirinya optimistis bisa menjangkau lebih banyak nasabah baru pada tahun ini.

“Menjadi digital itu wajib untuk memudahkan nasabah kami dalam bertransaksi perbankan. Saat ini, kami tengah merancang berbagai layanan digital yang terintegrasi. Ini merupakan upaya menciptakan experience baru bagi nasabah,” jelas Andi dalam keterangan resmi, Kamis, 16 September 2021.

BTN tercatat memfokuskan ekosistem digital yang dimilikinya untuk mengoptimalkan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Emiten bersandi BBTN ini tercatat telah memiliki layanan mobile banking hingga internet banking.

Selain itu, ada pula BTN properti yang menjadi platform yang difokuskan pada penyaluran KPR. Sementara, untuk memenuhi kebutuhan rumah bekas, BTN memiliki platform digital bernama Rumah Murah BTN.

Lebih lanjut, Andi mengatakan perseroan akan menambah sederet fitur baru seperti pengaturan limit hingga aktivasi kartu kredit dan debit. Tidak hanya itu, rencana lain yang ditempuh perseroan adalah melakukan integrasi seluruh produk wealth management.

Layanan digital ini diharapkan mendorong pertumbuhan aset perseroan hingga 2%-4% year on year (yoy) pada 2021. Target itu bakal ditopang oleh kredit dan pembiayaan yang diperkirakan meningkat 6%-8% yoy.

Untuk diketahui, hingga paruh pertama tahun ini, total aset BTN tembus Rp380,51 triliun atau tumbuh 20,95% yoy.

Dengan pertumbuhan yang ditetapkan, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross BTN diproyeksikan bertengger di level 3,7%-3,9%. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan posisi semester I-2021 yang masih berada di kepala empat, tepatnya 4,10%.

Hingga semester I-2021, BTN mencatat pertumbuhan kredit hingga 5,59% yoy, didorong oleh segmen KPR subsidi yang melesat 11,17%. Penyaluran kredit dan pembiayaan BTN merangkak dari Rp260,11 triliun pada semester I-2020 menjadi Rp265,90 triliun pada semester I-2021.

Di sisi lain, bank pelat merah ini menargetkan Dana Pihak Ketiga (DPK) 5%-7% yoy. BTN membidik  net interest margin (NIM)  mampu berada di level 3,4%-3,6% pada tahun ini. Sementara  return of equity  (ROE) ingin ditingkatkan BTN hingga menembus 11%-13%.