Kantongi Pertumbuhan Pendapatan Double Digit, Laba Bersih Erajaya Swasembada (ERAA) Malah Susut 5,41 Persen
- PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) membukukan penjualan bersih Rp34,94 triliun, naik 12,06% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp32,18 triliun
Korporasi
JAKARTA – PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) membukukan penjualan bersih Rp34,94 triliun, naik 12,06% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp32,18 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, Erajaya justru mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 5,41% menjadi Rp680,29 miliar dari Rp719,21 miliar pada periode sembilan bulan tahun lalu. Dengan demikian, laba per saham dasar turun menjadi Rp43 dari sebelumnya Rp45.
- Joe Biden Siap Guyur Rp310 Triliun untuk Transisi Energi di Indonesia
- Elon Musk: Indonesia Memiliki Masa Depan Cerah yang Menarik
- Jual 8,95 Persen Saham PEGE, Hartono Fransesco Pemilik SiCepat Dapat Cuan Berapa Nih?
- Di Tengah Pelemahan Rupiah, Utang Luar Negeri Berdenominasi Dolar AS Justru Meningkat
Diketahui, ERAA mencatatkan kenaikan beban pokok penjualan menjadi Rp31,38 triliun dari Rp28,16 triliun pada September tahun lalu.
Pada periode ini, perseroan juga mencatatkan beban penjualan dan distribusi sebesar Rp1,36 triliun dan beban umum dan administrasi Rp1,13 triliun.
Kemudian pendapatan lainnya Rp173,34 miliar serta beban lainnya Rp89,36 miliar. Pendapatan keuangan hingga September 2022 tercatat sebesar Rp4,03 miliar, biaya keuangan Rp185,81 miliar, dan bagian rugi entitas asosiasi sebesar Rp3,55 miliar.
Setelah dikurangi pajak, perseroan mengukuhkan laba tahun berjalan sebesar Rp677,11 miliar. Turun 15,29% dibandingkan September 2021 sebesar Rp799,29 miliar.
Dari sisi aset, hingga September 2022 tercatat sebesar Rp16,02 triliun, naik dari posisi akhir tahun lalu senilai Rp11,37 triliun. Liabilitas naik signifikan menjadi Rp9,27 triliun dari Rp4,91 triliun pada Desember 2021.
Sedangkan ekuitas sampai dengan September 2022 naik menjadi Rp6,75 triliun dari posisi Desember 2021 sebesar Rp6,46 triliun.
Pada pembukaan perdagangan pasar Rabu, 16 November 2022 saham ERAA turun 1% ke posisi Rp396 per saham.