<p>Ilustrasi rumah murah bersubsidi dalam program Tapera. / Facebook @ppdpp.pupr</p>
Industri

Kantongi Pinjaman Rp850 Miliar dari SMF, BTN Genjot KPR Subsidi

  • JAKARTA – Bank pelat merah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mengantongi pinjaman baru sebesar Rp850 miliar melalui perjanjian kerja samanya dengan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF. Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan dana itu nantinya akan digunakan perseroan untuk menggenjot penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi, baik dengan skema […]

Industri
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

JAKARTA – Bank pelat merah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mengantongi pinjaman baru sebesar Rp850 miliar melalui perjanjian kerja samanya dengan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF.

Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan dana itu nantinya akan digunakan perseroan untuk menggenjot penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi, baik dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) maupun Subsidi Selisih Bunga (SSB).

“Kerja sama dengan SMF ini kami harapkan dapat menjadi stimulus tambahan dari yang sudah kita lakukan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui sektor properti agar 170 lebih industri turunannya ikut bergerak,” kata Pahala dalam keterangan resmi, Rabu, 15 Juli 2020.

Pahala menuturkan kerja sama dengan SMF sudah berjalan sejak 2011 silam. Tercatat, nilai outstanding pinjaman hingga 30 Juni 2020 sudah mencapai Rp17,8 triliun. Jumlah itu terdiri dari pinjaman subordinasi Rp6 triliun, pinjaman refinancing Rp9,01 triliun, dan pinjaman KPR FLPP Rp2,87 triliun.

Sekuritisasi Aset

Tak hanya kerja sama pinjaman atau refinancing, perusahaan perbankan pelat merah itu juga bermitra dengan SMF untuk transaksi sekuritisasi dengan nilai kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK EBA) sebesar Rp11,65 triliun atau sebanyak 12 kali.

Sementara itu, Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengungkapkan kerja sama pinjaman ini merupakan bentuk dukungan perusahaannya untuk mendorong peningkatan likuiditas bank penyalur KPR khususnya BTN.

“Kami berharap refinancing ini dapat memicu para penyalur KPR untuk memaksimalkan kemampuannya dalam mendorong pertumbuhan kredit di tengah pandemi COVID-19,” ujar Ananta.

Dia juga menuturkan refinancing KPR ini diharapkan dapat menjadi salah satu katalis yang mendorong pertumbuhan kredit perbankan seiring dengan program pemulihan ekonomi nasional. (SKO)