<p>Kereta MRT melintas di jalur kawasan Lebak Bulus, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional & Dunia

Kantor Aktif Lagi, 412 Pengguna MRT Manfaatkan Kode QR

  • JAKARTA – PT MRT Jakarta mencatat sekitar 12.279 penumpang menggunakan Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transit/MRT) Ratangga pada hari pertama ditetapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi. Disebutkan, suasana lalu lalang pengguna jasa terlihat lebih jelas dibandingkan dengan dua bulan sebelumnya. Salah satu pengguna jasa MRT Jakarta yang ditemui di stasiun Bendungan Hilir merasa […]

Nasional & Dunia
Khoirul Anam

Khoirul Anam

Author

JAKARTA – PT MRT Jakarta mencatat sekitar 12.279 penumpang menggunakan Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transit/MRT) Ratangga pada hari pertama ditetapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi.

Disebutkan, suasana lalu lalang pengguna jasa terlihat lebih jelas dibandingkan dengan dua bulan sebelumnya. Salah satu pengguna jasa MRT Jakarta yang ditemui di stasiun Bendungan Hilir merasa senang dengan protokol kesehatan yang diterapkan di stasiun.

“Menurut saya sudah protokol kesehatan sudah baik, sudah sesuai dengan harapan saya. Ada jaga jarak, ada pembatas marka juga, semua jelas,” ujarnya sebagaiamana dilansir dari laman jakartamrt.co.id, Selasa, 9 Juni 2020.

Dia menambahkan, suasanya di dalam kereta belum terlalu padat. Di samping itu, dia berharap, adanya penambahan titik-titik hand sanitizer (penyanitasi tangan) di dalam stasiun.

Sebelumnya, pada Jumat lalu, tercatat sebanyak 6.620 pengguna MRT Jakarta saat transportasi publik mulai dibuka pada jadwal normal. Sedangkan pada akhir pekan, 6-7 Juni 2020, tercatat berturut-turut sebanyak 3.189 pengguna dan 2.687 pengguna MRT Jakarta.

Adapun beberapa gerai regular dan UMKM juga mulai dibuka dan melayani para pengguna jasa. Dari 12.279 pengguna jasa, sebanyak 421 orang di antaranya menggunakan kode QR dalam pengetapan. Hal ini menunjukkan bahwa pembelian tiket melalui aplikasi mulai digemari oleh pengguna MRT Jakarta.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memulai masa transisi PSBB sejak Jumat, 5 Juni lalu. Transportasi publik dapat beroperasi sesuai jadwal normal dengan penggunaan maksimal 50% dari kapasitas masing-masing operator. Selain itu, selang waktu keberangkatan pun diperpendek.

“MRT Jakarta menindaklanjuti hal tersebut dengan membuka seluruh 13 stasiun yang sebelumnya meniadakan layanan di tujuh stasiun,” terang PT MRT.

Sebagai informasi, layanan operasional kereta dan stasiun dibuka sejak pukul 5 pagi hingga 9 malam pada hari kerja dan sejak pukul 6 pagi hingga 8 malam pada akhir pekan.

Selang waktu keberangkatan kereta juga kembali ke setiap lima menit pada waktu sibuk, yaitu pukul 7 pagi hingga 9 pagi dan pukul 5 sore hingga 7 malam. Di luar itu, kereta berangkat sekitar 10 menit. Sedangkan pada akhir pekan, kereta berangkat setiap 20 menit. (SKO)