Dunia

Kapal Gandum Pertama Meninggalkan Ukraina, Ini Yang Bisa Kita Ketahui

  • Sebuah kapal yang membawa gandum Ukraina pada Senin 1 Agustus 2022 telah meninggalkan pelabuhan Laut Hitam Odesa untuk pertama kalinya sejak invasi Rusia pada akhir Februari.
Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

KYIV-Sebuah kapal yang membawa gandum Ukraina pada Senin 1 Agustus 2022 telah meninggalkan pelabuhan Laut Hitam Odesa untuk pertama kalinya sejak invasi Rusia pada akhir Februari.

Perkembangan yang telah lama ditunggu-tunggu  datang setelah PBB dan Turki menengahi kesepakatan antara Rusia dan Ukraina Juli lalu. Ini telah meningkatkan harapan untuk meredakan krisis pangan yang  mengancam orang-orang di seluruh dunia.

Apa yang terjadi?

  • Razoni, kapal berbendera Sierra Leone meninggalkan Odesa sekitar pukul 08.30 waktu setempat. Kapal membawa lebih dari 26.000 metrik ton jagung dan  tujuan akhir kapal  adalah Tripoli, Lebanon utara.
  • Data dari Sistem Identifikasi Otomatis Razoni  menunjukkan kapal perlahan keluar dari tempat berlabuhnya di Odesa bersama kapal tunda.
  • Kapal berjalan sangat lambat karena adanya ranjau di Laut Hitam yang ditempatkan oleh pasukan Ukraina guna mencegah tentara Rusia maju menuju Odesa dari laut.

Mengapa ini penting?

  • Ukraina dan Rusia adalah pengekspor biji-bijian terbesar di dunia, tetapi perang menyebabkan  Laut Hitam ditutup.
  • Hal ini mengakibatkan ekspor Ukraina turun menjadi seperenam dari tingkat sebelum perang, sementara harga gandum melonjak.
  • Menurut Program Pangan Dunia PBB, sekitar 47 juta orang  berada dalam tahap “kemarahan akut” akibat dampak perang.
  • Kesepakatan yang ditandatangani bulan lalu  bertujuan  membantu mencegah kelaparan dengan menyuntikkan lebih banyak gandum, minyak bunga matahari, pupuk, dan produk lainnya ke pasar dunia, termasuk untuk kebutuhan kemanusiaan.  Kesepakatan ini menargetkan tingkat sebelum perang sebesar 5 juta metrik ton biji-bijian yang diekspor setiap bulan.
  • Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov mengatakan pengiriman tersebut akan memberikan setidaknya $1 miliar pendapatan devisa bagi perekonomian dan peluang bagi sektor pertanian untuk merencanakan tahun depan.

Apa reaksinya?

  • Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memuji keberangkatan pengiriman gandum pertama sebagai "bantuan bagi dunia".
  • Demikian pula, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menggambarkan perkembangan itu sebagai berita “sangat positif”. Dia  menyebutnya “kesempatan yang baik untuk menguji efektivitas mekanisme yang disepakati selama pembicaraan di Istanbul..
  • Sekretaris Jenderal Antonio Guterres berharap itu akan menjadi yang pertama dari banyak kapal komersial yang membawa gandum Ukraina ke luar negeri dan membawa “stabilitas dan bantuan yang sangat dibutuhkan untuk ketahanan pangan global terutama dalam konteks kemanusiaan yang paling rapuh. ”.

Apa selanjutnya?

  • Kapal itu diperkirakan akan mencapai Istanbul pada  hari Selasa di mana ia akan diperiksa oleh personel Pusat Koordinasi Gabungan (JCC), Lembaga ini  terdiri dari perwakilan Ukraina, Rusia, Turki, dan PBB. Setelah pemeriksaan, akan dilanjutkan untuk mencapai Tripoli.
  • Kementerian infrastruktur Ukraina mengatakan 16 kapal lagi menunggu giliran di pelabuhan Odesa.
  • Kesepakatan bulan lalu berlaku selama 120 hari dan akan diperpanjang secara otomatis kecuali perang berakhir. Ini melibatkan pelabuhan Odesa, Chernomorsk dan Yuzhny.
  • Juru bicara kepresidenan Turki mengatakan pada hari Minggu bahwa perjanjian itu dapat membuka jalan bagi kesepakatan damai antara pihak-pihak yang bertikai.
  • Pasukan Rusia telah menyerang daerah-daerah di wilayah Odesa tiga kali sejak kesepakatan ekspor biji-bijian ditandatangani. Serangan  terbaru yang dilaporkan terjadi pada hari Minggu meningkatkan kekhawatiran akan serangan di masa depan.