shahand terbaik.jpg
Dunia

Kapal Perang Tercanggih Iran Terbalik

  • Kapal itu terlihat terbalik ke sisi kiri kapal dengan haluan lebih tinggi daripada buritan.

Dunia

Amirudin Zuhri

TEHERAN-Sebuah kapal Angkatan Laut Iran, IRIS Sahand terbalik dan hampir tenggelam di pelabuhan  Bandar Abbas. Kapal tersebut berusia 12 tahun dan merupakan salah satu kapal tempur permukaan paling modern di Angkatan Laut Iran.

Media lokal melaporkan kapal itu tenggelam pada Minggu 7 Juli 2024. Kapal itu terlihat terbalik ke sisi kiri kapal dengan haluan lebih tinggi daripada buritan. Hanya sisi lambung kapal dan kubah sonar yang tampak di atas air. Kapal dilaporkan sedang menjalani perawatan.

Namun media pemerintah IRNA mengatakan kapal itu bisa diapungkan kembali. Menurut IRNA kapal tersebut kehilangan keseimbangan karena masuknya air. 

"Saat Sahand sedang diperbaiki di dermaga, kapal tersebut kehilangan keseimbangan karena masuknya air. Untungnya... kapal tersebut segera dikembalikan ke keseimbangannya," kantor berita resmi IRNA melaporkan mengutip pernyataan angkatan laut.

Sementara Salman Zarbi, kepala Kompleks Industri Lepas Pantai dan Pembuatan Kapal Iran mengatakan masih ada kemungkinan untuk memperbaiki. Dan membuat kapal tersebut beroperasi.

Sahand adalah salah satu kapal buatan Iran terkini yang dibuat berdasarkan Vosper Mark 5 rancangan Inggris. Fregat ini dipasok  Inggris sebelum revolusi dan masih digunakan oleh Angkatan Laut Iran. Kapal kelas Moudge yang lebih baru termasuk Sahand merupakan penyempurnaan berulang dengan pemasangan senjata alternatif. Sahand memiliki sisi miring yang khas yang tampak lebih modern dan mungkin berupaya mengurangi deteksi radarnya.

IRIS Sahand /Iran Navy

Perdebatan Kelas Kapal

Iran mengklasifikasikan kapal kelas ini sebagai kapal perusak . Namun  hal ini ditolak oleh sebagian besar angkatan laut internasional.   Kelas Moudge lebih digambarkan sebagai kapal perusak pengawal . Sementara yang lain menyebutnya sebagai fregat ringan atau korvet.

Kapal memiliki bobot perpindahan 2.000 ton,  Panjang 95 m  dan lebar 11,1 meter. Kapal bisa melaju dengan kecepatan  30 knot atau 55,6 km/jam dan membawa 140 awak.

Sejak pembangunannya, kapal tersebut telah ditingkatkan dengan menyertakan radar AESA baru. Selain itu 4-8 rudal pertahanan udara jarak menengah, dan dua kali lipat jumlah rudal antikapal. Naval News menilai penambahan ini mungkin telah mengganggu pusat gravitasinya.

Laporan menunjukkan bahwa sebelum kecelakaan fregat Shahand sedang dipersiapkan untuk misi patroli antipembajakan di Samudra Hindia.

Fregat tersebut baru-baru ini juga memimpin armada kapal Iran yang dikerahkan ke Laut Merah dan Teluk Aden. Pengerahan dilakukan  di tengah serangan oleh Houthi yang didukung Iran terhadap kapal-kapal komersial di wilayah tersebut.

Pada tahun 2021, kampanye diplomatik besar-besaran oleh Amerika mencegah Sahand berlabuh di Belahan Bumi Barat setelah diduga melakukan transfer senjata potensial dan menuju Venezuela. Kapal itu menuju Venezuela tetapi akhirnya mengubah arah pada bulan Juni dan menuju pantai barat Afrika.

Angkatan Laut telah mengalami serangkaian kecelakaan serius dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya kapal saudara Sahand, Damavand  terbalik dan tenggelam setelah kandas pada 10 Januari 2018. Kemudian pada  2 Juni 2021, kapal perang terbesar kedua Iran, Kharg, terbakar dan tenggelam di Teluk Oman. Kapal lainnya Talayieh, terguling di dok kering di Bandar Abbas pada 6 Desember 2021.

Kecelakaan lain yang cukup terkenal adalah saat kapal pendukung Konarak terkena rudal pada 11 Mei 2020.  Kapal menjadi salah sasaran dari rudal Iran sendiri.