Kapal Pesiar Rute “Tidak ke Mana-mana” Berlayar dari Singapura
SINGAPURA – Kapal pesiar dengan rute “tidak ke mana-mana” mulai beroperasi di Singapura. Ratusan penumpang sedang berlayar dari Singapura pada Jumat, 6 November 2020 dengan rute “tidak ke mana-mana.” “Pelayaran tidak ke mana-mana” berarti kapal itu bermula dan berakhir di tempat yang sama tanpa perhentian. Cara itu merupakan taktik industri kapal pesiar untuk bangkit kembali […]
Gaya Hidup
SINGAPURA – Kapal pesiar dengan rute “tidak ke mana-mana” mulai beroperasi di Singapura.
Ratusan penumpang sedang berlayar dari Singapura pada Jumat, 6 November 2020 dengan rute “tidak ke mana-mana.”
“Pelayaran tidak ke mana-mana” berarti kapal itu bermula dan berakhir di tempat yang sama tanpa perhentian. Cara itu merupakan taktik industri kapal pesiar untuk bangkit kembali dari krisis yang disebabkan pandemi Covid-19.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Maret silam, pelayaran dihentikan di seluruh dunia setelah pembatasan perjalanan diberlakukan dan beberapa kapal dilanda wabah besar.
“Pelayaran tidak ke mana-mana” terbukti sukses. Para penumpang yang mengenakan masker mengantre untuk uji virus corona sebelum naik ke kapal World Dream.
Kapal tersebut berangkat pada Jumat malam, 6 November 2020, ke Selat Melaka, jalur pelayaran utama antara Samudra Hindia dan Pasifik, menuju perairan internasional sebelum kembali ke Singapura pada Minggu, 8 November 2020.
Vinoth Arun, seorang konsultan keuangan yang ditemani kekasihnya, ikut menikmati perjalanan bersama sekitar 1.400 penumpang lain. Jumlah penumpang ini setengah dari kapasitas kapal dengan mempertimbangkan jarak fisik.
“Fakta bahwa Anda membawa koper dan Anda membawa keluar paspor, saya kira itu hanya pola pikir bahwa Anda akan berlibur,” katanya, dilansir dari New Straits Times.
Arun merasa lebih aman untuk berlayar saat ini dibandingkan dengan awal tahun ketika kapal-kapal pesiar sangat terpukul.
Operator kapal pesiar, Grup Genting Malaysia, telah memperkenalkan serangkaian tindakan keamanan.
Kamar dan area umum disemprot disinfektan secara teratur, kapasitas pengunjung restoran dikurangi, dan para tamu diharuskan memesan kolam renang sebelumnya.
Klinik kapal pun dilengkapi dengan mesin yang mengeluarkan hasil tes virus dalam satu jam. Kapal juga memiliki unit perawatan intensif, jika ada yang terjangkit Covid-19.
Meskipun tidak berhenti seperti kapal pesiar biasanya, ada banyak hiburan di kapal tersebut. Sebut saja kasino, film, seluncuran air, dan pertunjukan Natal.