kommuna2.jpg
Dunia

Kapal Tertua di Dunia Milik Rusia Jadi Korban Perang Ukraina

  • Kommuna, diluncurkan pada tahun 1913. Kapal ini bertugas di angkatan laut kekaisaran Rusia, angkatan laut Soviet, dan, terakhir, angkatan laut Rusia. Kapal ini  selamat dari dua perang dunia.
Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

MOSKOW-Serangan rudal Ukraina dilaporkan merusak Kommuna. Kapal militer tertua milik Rusia sekaligus kapal tertua di dunia yang masih beroperasi.

Video menunjukkan asap muncul dari Komunna yang sedang berlabih di Sevastopol pada Minggu 21 April 2024. Sejumlah laporan menyebutkan kapal itu menjadi sasaran rudal antikapal Neptune milik Ukraina. 

Para pejabat Rusia mengakui adanya serangan Ukraina dan mengklaim mampu menembak jatuh rudal. Tetapi puing-puingnya masih memunculkan kerusakan di darat. Rusia tidak menyinggung tentang kapal Komunna.

Sedangkan Juru Bicara Angkatan Laut Ukraina Kapten Dmytro Pletenchuk membenarkan serangan Ukraina merusak Kommuna . “Meskipun kami masih mengklarifikasi tingkat kerusakannya, Kommuna  jelas  tidak mampu beroperasi,” katanya.

Kommuna adalah kapal pendukung kapal selam  Armada Laut Hitam Rusia. Ini adalah kapal angkatan laut tugas aktif tertua di dunia. Kapal ini berusia lebih dari 111 tahun. Rusia memodernisasinya pada tahun 2016 untuk melakukan pekerjaan laut dalam. Termasuk mengangkat kapal selam dan kargo yang tenggelam. 

Kommuna  merupakan satu-satunya kapal penyelamat kapal sekam di armada laut hitam. Kapal ini sebelumnya juga melakukan operasi penyelamatan di daerah tenggelamnya kapal penjelajah rudal Rusia  Moskva. Dan kapal pendarat besar  Tsezar Kunikov. 

Pakar kapal selam dan pertempuran laut HI Sutton mencatat,  Kommuna memberi Angkatan Laut Rusia kemampuan berharga. “Kapal tersebut sering berpartisipasi dalam uji coba laut dan dapat melakukan peperangan di dasar laut,” tulisnya di X.

Analis intelijen maritim lainnya menyatakan bahwa serangan tersebut dapat membatasi operasi kapal selam Armada Laut Hitam dan mengganggu operasi peluncuran rudal Kalibr kapal selam Rusia.

Kommuna, diluncurkan pada tahun 1913. Kapal ini bertugas di angkatan laut kekaisaran Rusia, angkatan laut Soviet, dan, terakhir, angkatan laut Rusia. Kapal ini  selamat dari dua perang dunia. 

Kommuna adalah kapal katamaran berlambung ganda. Sebuah kapal dengan ruang terbuka besar di tengah tempat awaknya dapat meluncurkan dan memulihkan kapal selam penyelamat. Atau mengangkat benda seperti pecahan kapal yang tenggelam dari dasar laut.

Serangan terhadap kapal dan perbandingan dengan kapal asli/X

Kemampuan Penting

Kemampuan penyelamatan dan pemulihan ini memberikan kekuatan kapal selam Armada Laut Hitam. Tanpa Kommuna , kapal selam Armada Laut Hitam memang masih hidup bisa beroperasi.  Tetapi jika sampai salah satu kapal selam mengalami kecelakaan dan tenggelam ke dasar laut ini akan menjadi masalah besar. Tidak ada kapal yang bisa dikerahkan untuk misi pencarian dan penyelamatan.

Armada Laut Hitam bergabung dalam perang melawan Ukraina dengan membawa sekitar tiga lusin kapal perang besar, termasuk Kommuna . Dalam pertempuran sengit selama 26 bulan, armada Rusia telah  menghadapi tekanan berat baik dari serangan roket, rudal jelajah, kapal drone, dan sabotase Ukraina. Mereka telah kehilangan hampir sepertiga dari jumlah kapal sebelum perang.

Kerugian tersebut termasuk sebuah kapal penjelajah, sebuah kapal selam, sebuah kapal pasokan, beberapa kapal patroli, dua korvet rudal dan setidaknya enam kapal pendarat. 

Masalahnya adalah Rusia tidak dapat segera menggantikan kapal - kapal besar Armada Laut Hitam yang hilang akibat perang. Ini karena hanya ada satu jalan menuju Laut Hitam yakni Selat Bosporus. Jalur ini telah ditutup oleh Turki untuk semua lalulintas kapal militer sejak invasi Rusia dimulai.

Ada jalur dengan mengarungi Sungai Volga dan Don  menuju Laut Azov dan Laut Hitam. Tetapi ini hanya untuk kapal kecil. 

Kommuna adalah artefak sejarah yang berharga. Tetapi itu tidak memberinya status istimewa di zona perang yang brutal. “Secara obyektif dia adalah target yang sah,” kata HI Sutton.