<p>Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang P.S. Brodjonegoro/ Sumber: ristekbrin.go.id</p>
Nasional & Dunia

Kapan Vaksin Merah Putih Bisa Diedarkan? Ini Jawaban Menristek

  • JAKARTA- Vaksin Merah Putih untuk mencegah terinfeksi COVID-19 yang dikembangkan di dalam negeri diharapkan bisa didistribusikan ke masyarakat pada triwulan 4 tahun 2021 alias akhir tahun depan. “Mudah-mudahan triwulan 4 tahun 2021 vaksin Merah Putih mulai bisa didistribusikan kepada masyarakat,” kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro dalam pembukaan rapat kerja Kementerian Riset […]

Nasional & Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA- Vaksin Merah Putih untuk mencegah terinfeksi COVID-19 yang dikembangkan di dalam negeri diharapkan bisa didistribusikan ke masyarakat pada triwulan 4 tahun 2021 alias akhir tahun depan.

“Mudah-mudahan triwulan 4 tahun 2021 vaksin Merah Putih mulai bisa didistribusikan kepada masyarakat,” kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro dalam pembukaan rapat kerja Kementerian Riset dan Teknologi, di Jakarta, Jumat 27 November 2020.

Menurut Menristek masih ada langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum vaksin didistribusikan. Salah satunya penyerahan bibit vaksin ke PT Bio Farma pada triwulan 1/ 2021. Setelah itu, dilakukan scaling up, dan dilanjutkan dengan mulai dilakukan uji klinis tahap 1, 2, dan 3 secara bertahap.

Selanjutnya, hasil dari uji klinis akan ditinjau dan dievaluasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Kemudian, perlu mendapat izin edar dari BPOM. Apabila semua proses itu bisa dilalui maka baru bisa memproduksi vaksin secara massal dan akhirnya produk tersebut bisa mulai diberikan kepada masyarakat melalui program vaksinasi.

“Tentunya kita berupaya yang terbaik karena kita ingin penanganan pandemi ini bisa sesegera mungkin kita lakukan,” tuturnya.

Saat ini, pengembangan vaksin Merah Putih yang paling progresif adalah yang dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dengan menggunakan platform sub unit protein rekombinan. Vaksin yang dibuat Eijkman tersebut telah mencapai kemajuan lebih dari 50 persen dari skala laboratorium.