<p>Penyelesaian proyek PLTU Batang saat ini masih terus berlangsung dan diharapkan bisa beroperasi komersial. </p>
Industri

Kapasitas Listrik Bakal Bertambah Hingga 1.500 TWh pada 2060

  • Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Zulkifli Zaini menyebut akan ada penambahan kapasitas listrik pada 2060 sebesar 1.500 Tera Watt hour (TWh).

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Zulkifli Zaini menyebut akan ada penambahan kapasitas listrik pada 2060 sebesar 1.500 Tera Watt hour (TWh).

Rencana tersebut menjadi bagian dari transisi energi melalui pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT).

“Artinya, penambahan listrik tersebut lima kali lipat lebih besar daripada kapasitas listrik tahun ini. Kami punya komitmen penuh bahwa penambahan kapasitas itu akan berbasis pada renewable energy,” ujarnya dalam acara UN Global Compact Virtual Leaders Summit 2021, beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, pengembangan EBT menjadi prioritas penting untuk meningkatkan bauran energi listrik nasional yang ditetapkan sebesar 23% pada 2025.

Ke depan, pembangkit EBT pun diprediksi bakal mencapai 10 Giga Watt (GW) pada 2025, bahkan meningkat lagi hingga 15 GW pada 2029.

Pihaknya optimistis, EBT bukan hanya sebatas energi yang intermiten, melainkan sebagai pemikul beban dasar (baseload) yang mampu bersaing dengan energi fosil.

Development and application renewabele energy akan menjadi kekuatan PLN untuk menjamin kelistrikan di seluruh pelosok negeri,” tambahnya.

Penghentian PLTU secara Bertahap

Disebutkan, pada 2030 PLN mulai menghentikan pembangkit-pembangkit tua yang subcritical. Dalam jangka pendek, pembangkit yang masih berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM) impor akan diganti dengan pembangkit berbasis renewable dan baseload.

Menurutnya, BBM impor cenderung mahal dan menimbulkan polusi sehingga mesti diganti dengan kekuatan domestik yang lebih ramah lingkungan.

Tak hanya PLN, saat ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga tengah menyusun skema phasing out atau penghentian secara bertahap operasional PLTU batu bara.

Pada 2025, penghentian PLTU batu bara akan dimulai dengan membangun Pembangkit Listrik berbasis EBT (PL EBT) sebesar 1,1 Giga Watt (GW).

Selanjutnya retirement PLTU subcritical tahap I sebesar satu GW dilaksanakan pada 2030, dilanjutkan tahap II sebesar sembilan GW pada 2035. PLTU ini terdapat di Muarakarang, Tambaklorok, dan Gresik.

Lima tahun berikutnya atau 2040,PLTU supercritical 10 GW, PLTU ultrasupercritical tahap I sebesar 24 GW dan tahap II sebesar 5 GW juga akan dipensiunkan. (RCS)