Kapasitas Pembangkit EBT dan Biodiesel akan Digenjot
- Peningkatan pemanfaatan biodiesel ini merupakan langkah penting untuk mewujudkan ketahanan energi nasional dan mengurangi emisi gas rumah kaca
Energi
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat capaian subsektor energi baru dan terbarukan (EBTKE) tahun 2023 terus menggenjot transisi energi menuju energi yang berkelanjutan.
Plt. Direktur Jenderal EBTKE Jisman P. Hutajulu mengatakan, hingga saat ini realisasi kapasitas terpasang pembangkit listrik EBT tahun 2023 mencapai 13.155 megawatt (MW) atau 13,16 GW.
Jumlah itu diantaranya berasal pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) sebesar 154,3 MW, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebesar 573,8MW, PLT Bio (biomassa, biogas, sampah) sebesar 3.195,4 MW, PLTP (panas bumi) sebesar 2.417,7 MW, PLTA sebesar 6.784,2 MW dan PLT Gas Batubara sebesar 30,0 MW.
"Peningkatan pemanfaatan biodiesel ini merupakan langkah penting untuk mewujudkan ketahanan energi nasional dan mengurangi emisi gas rumah kaca," katanya konferensi pers terkait capaian kinerja sektor Gatrik dan EBTKE tahun 2023 di Gedung Direktorat Ketenagalistrikkan pada Kamis 18 Januari 2024.
- Mengenal Keunggulan Chipset AI Qualcomm di Samsung S24 Ultra
- KAI dan Perumnas Bangun Stasiun KRL Baru di Lintas Tanah Abang - Parung Panjang
- Waskita Beton Bukukan Kontrak Baru Rp1,74 T pada 2023
Sedangkan realisasi pemanfaatan biodiesel untuk domestik mencapai 12,2 juta kilo liter (KL) pada tahun 2023 atau 114,5% dari target yang ditetapkan sebesar 10,65 juta KL.
Selain itu, Pemerintah juga terus melakukan diversifikasi jenis BBN di Indonesia seperti memanfaatkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) Bioavtur J2.4, Market trial bioethanol dan menetapkan spesifikasi dan memberlakukan ketentuan standar dan mutu bensin bioetanol untuk dipasarkan di dalam negeri.
Selain itu, pemerintah mencatat program co-firing diaplikasikan di 43 lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dari 42 target lokasi pada tahun 2023. Program ini dilakukan dengan cara mencampurkan biomassa, seperti serbuk kayu, cangkang sawit, dan sampah, dengan batu bara sebagai bahan bakar PLTU.
Jisman menyebut Pendapatan negara melalui PNBP tahun 2023 terdiri dari PNBP panas bumi dengan realisasi sebesar Rp 3,1 triliun, terdiri dari iuran tetap panas bumi Rp 0,04 triliun, royalti panas bumi Rp 0,1 triliun, pengusahaan panas bumi sebesar Rp2,99 triliun.
Selain itu, Jisman mengatakan, pemerintah akan terus mendorong pengembangan EBTKE untuk mencapai target bauran energi sebesar 23% pada tahun 2025.