Kapasitas Tenaga Angin Lepas Pantai Jerman Meningkat 3,1 Persen di Semester Pertama
Energi

Kapasitas Tenaga Angin Lepas Pantai Jerman Meningkat 3,1 Persen di Semester Pertama

  • Tenaga angin menjadi fokus utama Jerman dalam mengalihkan ke energi terbarukan, dengan tujuan untuk menghasilkan setidaknya 80 persen dari produksi listrik pada tahun 2030 dari sumber energi hijau seperti matahari dan angin.

Energi

Bintang Surya Laksana

FRANKFURT - Pada paruh pertama tahun 2023, kapasitas tenaga angin lepas pantai Jerman mengalami peningkatan sebesar 3,1% menjadi 8.385 megawatt (MW), menurut lobi industri pada Selasa, 25 Juli 2023. Lobi industri menekankan pentingnya mendapatkan jaminan pendapatan yang lebih baik untuk mempertahankan laju pembangunan dan mencapai target 30.000 MW pada tahun 2030.

Melansir Reuters, tenaga angin menjadi fokus utama Jerman dalam mengalihkan ke energi terbarukan, dengan tujuan untuk menghasilkan setidaknya 80 persen dari produksi listrik pada tahun 2030 dari sumber energi hijau seperti matahari dan angin. Saat ini, persentase produksi listrik dari sumber hijau sekitar 50 persen. Langkah ini diambil pemerintah dalam rangka mengurangi emisi karbon.

"Industri berada di awal fase untuk melaksanakan sejumlah besar proyek setelah mengalami pertumbuhan yang lambat selama bertahun-tahun," ungkap organisasi BWE, BWO, yayasan energi Angin Lepas Pantai Jerman, Sistem Tenaga VDMA, WAB, dan Jaringan Energi Angin dikutip dari Reuters.

Namun, kelompok industri ini merasa khawatir dengan tender 7.000 MW yang dimenangkan oleh dua perusahaan minyak pada awal bulan ini. Dalam tender ini, perusahaan-perusahaan tersebut sepakat membayar negara sebesar US$13,91 miliar atau setara dengan Rp208,65 triliun (kurs Rp15.000) untuk mengembangkan situs lepas pantai.

Kelompok industri menyatakan bahwa rancangan tender tidak memberikan cukup kesempatan bagi produsen peralatan untuk mendapatkan pendapatan yang memadai.

"Peraturan terkait Angin Lepas Pantai Jerman (WindSeeG) harus segera direvisi tahun ini," ungkap mereka.

Tuntutan utama adalah melakukan penyesuaian terhadap kriteria kualitatif dalam tender yang dianggap terlalu longgar, untuk meningkatkan peluang pembangunan kapasitas yang sebenarnya.

Sektor ini sedang mengalami kesulitan karena pengembangan yang terburu-buru, masalah dalam rantai pasokan, kenaikan biaya bahan, dan beberapa masalah terkait kualitas.

Menurut riset Deutsche WindGuard, total kapasitas terbaru mencapai 8.385 MW, dibandingkan dengan 8.136 MW yang tercatat pada 31 Desember 2022. Dari peningkatan total sebesar 249 MW tersebut, 229 MW berasal dari konstruksi turbin baru, sementara 20 MW merupakan peningkatan di the Veja Mate offshore park. Acardis ost 1 park berkapasitas 257 MW kemungkinan akan beroperasi pada akhir tahun ini.

Pada tahun 2022, hanya ada penambahan sebesar 342 MW karena pasar energi mengalami gangguan akibat rekor harga dan ketidakpastian pasokan setelah Rusia membatasi ekspor gas ke Barat.