Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno (kedua kanan) didampingi Presiden Direktur PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) Hendra Gunawan (kiri), Senior Vice President and Head of Strategic Communications and Brand UOB Indonesia Maya Rizano (kedua kiri), dan Ketua Dewan Juri UOB Painting of the Year (POY) 2022 Agung Hujatnikajennong (tengah) melihat lukisan berjudul Build, Destroy, Rebuild (The Modern Sisyphus) karya Farhan Siki (kanan) yang menjadi pemenang UOB POY 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Foto

Karya Seni Tentang Peradaban Manusia Raih Penghargaan UOB Painting of the Year (Indonesia) 2022

  • UOB Indonesia memberi penghargaan dalam ajang UOB Painting of the Year (POY) (Indonesia) 2022 kepada Farhan Siki, perupa berusia 51 tahun dari Daerah Istimewa Y
Foto
Panji Asmoro

Panji Asmoro

Author

UOB Indonesia memberi penghargaan dalam ajang UOB Painting of the Year (POY) (Indonesia) 2022 kepada Farhan Siki, perupa berusia 51 tahun dari Daerah Istimewa Yogyakarta, atas lukisannya yang berjudul Build, Destroy, Rebuild (The Modern Sisyphus). Melalui karya ini diharapkan orang dapat merenungkan kembali tujuan hidup, berkaca kepada kesalahan-kesalahan di masa lalu, serta menemukan tujuan hidup di tengah ketidakpastian dan perubahan pesat di seluruh penjuru dunia.

Inspirasi sang perupa datang proses ketegangan geopolitik yang menghancurkan infrastruktur dan menghambat pertumbuhan ekonomi dan sosial, dan proses pembangunan kembali setelahnya demi berlanjutnya peradaban serta diulangnya keseluruhan siklus tersebut. Karya ini memberi penekanan pada sejarah peradaban dunia dan bagaimana pembangunan tempat untuk bermukim yang nyaman dan layak selalu mendapat ancaman dari kehancuran akibat tangan-tangan manusia. Ini seperti analogi Sisyphus, tokoh dalam mitologi Yunani.

Karya Farhan berhasil mengesankan panel juri POY yang terdiri dari perupa profesional ternama, yakni Dr Agung Hujatnika, kurator seni independen dan dosen di Fakultas Seni dan Desain Institut Teknologi Bandung; Farah Wardani, kurator seni dan anggota Komite Seni Visual Dewan Kesenian Jakarta serta Syagini Ratna Wulan, seorang perupa kontemporer. Menurut dewan juri dengan menggunakan teknik cetak stensil, sang perupa menunjukkan konsep artistiknya yang kuat untuk menciptakan sejumlah lapisan gambar untuk  menyampaikan sebuah pesan. 

Foto : Panji Asmoro/TrenAsia