Kaspersky Raih Hak Paten untuk Memblokir Iklan Digital di Smartphone
- Beberapa modul iklan kerap kali mengandung ancaman, misalnya tautan-tautan yang mengarahkan pengguna ke situs-situs berbahaya.
Tekno
JAKARTA - Kaspersky Lab, perusahaan multinasional yang bergerak di bidang keamanan siber dan penyediaan antivirus, meraih hak paten dari United States Patent and Trademark Office untuk sistem pemblokiran iklan digital di ponsel pintar (smartphone).
Sistem pemblokiran iklan yang dideskripsikan dalam paten US 20200259690 AI dari Kaspersky ini pun mengatasi beberapa kendala yang dialami saat menggunakan layanan blokir iklan (ad-blocking service).
Adapun beberapa contoh kendala yang dapat dialami saat menggunakan ad-blocking service di antaranya melambatnya performa aplikasi, tambahan biaya untuk pemindahan data, dan pemborosan baterai.
- Juragan99 Pemilik MS Glow Bayar Ganti Rugi Rp37,99 Miliar, Kalah Gugatan Merek Dagang
- Tidak Ada Kata Macet di Amsterdam
- Bekerja Sama dengan WIR Group, Start Up Haus! Rambah Metaverse
Melalui permintaan domain name system (DNS) ke alamat IP, teknologi yang dihadirkan Kaspersky ini diklaim bisa mendeteksi permintaan ke penyedia iklan dari alur traffic awal sampai ke perangkat.
Apabila permintaan DNS dari aplikasi itu berhubungan dengan penyedia iklan, maka konten yang ditampilkan akan diblokir dan tidak muncul di layar pengguna.
Inovator Teknologi dan Head of IOS Development Kaspersky Alexey Komissarov mengatakan, membutuhkan beberapa waktu untuk memblokir sebuah iklan yang muncul di peringkat smartphone dan hal itu seringkali merusak pengalaman berguna.
- Yuk Intip 4 Fakta Jalan Tol Pertama di Sumatra
- Nilai Pengembangan Capai Rp56 Triliun, Bandara Kualanamu Siap jadi Hub Internasional
- Untuk Mendapat Prototipe KF-21 Indonesia Harus Lunasi Pembayaran Dulu
Selain itu, beberapa modul iklan pun kerap kali mengandung ancaman, misalnya tautan-tautan yang mengarahkan pengguna ke situs-situs berbahaya.
"Metode ad-blocking ini berpotensi untuk membuat pengalaman yang lebih nyaman bagi pengguna aplikasi. Kami sedang menguji pengaplikasian dari teknologi ini dan melakukan berbagai macam tes dari fitur terbaru sebagai solusi dari Kaspersky," ujar Komissarov dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 15 Juli 2022.