<p>blog.contactcenterpipeline.com</p>

Kasus Aura Kasih dan Pentingnya Social Engineering Awareness

  • Jakarta -Kejadian yang dialami selebritis Aura Kasih dinilai pakar Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja sebagai dampak dari social engineering.  “Tidak ada penipuan yang terjadi, yang ada adalah pemanfaatan kelengahan manusia dari sistim. Modus yang dimaksud belum tentu penipuan karena ada banyak faktor, antara lain kelengahan si pelanggan yang secara tidak sengaja memberikan kode […]

wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

Jakarta -Kejadian yang dialami selebritis Aura Kasih dinilai pakar Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja sebagai dampak dari social engineering. 

“Tidak ada penipuan yang terjadi, yang ada adalah pemanfaatan kelengahan manusia dari sistim. Modus yang dimaksud belum tentu penipuan karena ada banyak faktor, antara lain kelengahan si pelanggan yang secara tidak sengaja memberikan kode atau passwordnya kepada pihak lain sebagai dampak dari social engineering,” ujar Ardi Sutedja (20/11/2019).

Social Engineering adalah manipulasi psikologis seseorang dengan tujuan untuk mendapatkan informasi/hak akses tertentu guna melakukan hal tertentu dengan cara menipu user secara halus tanpa user sadari.

Ardi Sutedja juga menambahkan, sosialisasi harus rutin dilakukan oleh perusahaan berbasis online mengenai social engineering. Terlebih budaya kepekaan digital pada masyarakat belum menjadi kewaspadaan yang merata.

Seperti diketahui penyanyi Aura Kasih mengaku kehilangan uang Rp11 Juta yang tersimpan di akun aplikasi transportasi via daring (online) Gojek. Lewat Instastory, ia mengatakan uang tersebut dicuri setelah akun alat pembayaran Gopay-nya diretas.

“Sh*t! Gojek diretas! I lost my money almost 11 jt!!! Wtf… Ini @gojekindonesia kayanya diretas… 2 account gw ilang isi gopay (1,9 jt) dan tetiba masuk ke mbanking-virtual account-top up gopay 9,7 jt kok bisa???? nah lo!!!” tulisnya di akun @aurakasih.

Menanggapi hal tersebut, Gojek mengatakan terbuka untuk berkomunikasi dengan Aura Kasih. “Kami pun sangat terbuka untuk berdiskusi bersama Aura Kasih untuk kasus ini,” kata VP Corporate Communications Gojek, Kristy Nelwan Senin (18/11).

Lebih lanjut, Gojek menyesalkan kasus penipuan yang mengatasnamakan Gojek. Gojek mengatakan penipuan tersebut berbasis social engineering yang sama dengan kasus ‘mama minta pulsa’.

“Dengan ini Gojek mengimbau pengguna untuk tidak memberitahukan kode OTP yang diterima lewat SMS dan kode PIN kepada siapa pun, termasuk pada pihak yang mengaku dari Gojek,” ujar Kristy