Bebek Terlihat di Dalam Peternakan Unggas di Castelnau-Tursan, Prancis (Reuters/Stephane Mahe)
Dunia

Kasus Baru Flu Burung Picu Prancis Ambil Langkah Darurat

  • Prancis menaikkan tingkat risiko flu burung menjadi tinggi dari sedang pada hari Selasa 5 Desember 2023 setelah kasus baru penyakit tersebut terdeteksi. Kondisi itu memaksa peternakan unggas memelihara burung di dalam ruangan untuk membendung penyebaran virus yang sangat menular.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Prancis menaikkan tingkat risiko flu burung menjadi tinggi dari sedang pada hari Selasa 5 Desember 2023 setelah kasus baru penyakit tersebut terdeteksi. Kondisi itu memaksa peternakan unggas memelihara burung di dalam ruangan untuk membendung penyebaran virus yang sangat menular.

Keputusan kementerian pertanian diterbitkan dalam Jurnal Resmi pada hari Selasa, 5 Desember 2023. Influenza burung, umumnya dikenal sebagai flu burung, telah menyebabkan pemusnahan ratusan juta burung di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir.

Biasanya flu burung menyerang selama musim gugur dan musim dingin dan telah menyebar di banyak negara Eropa selama beberapa pekan terakhir, termasuk Jerman, Belanda, dan Belgia.

Prancis mengatakan pekan lalu bahwa mereka telah mendeteksi wabah flu burung pertama musim ini di sebuah peternakan di Brittany, di bagian barat laut. “Wabah lain terdeteksi di antara kalkun di departemen Somme di Prancis utara pekan lalu,” kata Yann Nedelec, direktur kelompok industri unggas Prancis Anvol, yang dikutip dari Reuters, Rabu, 6 Desember 2023.

“Kami memasuki periode paling berisiko dari November hingga Februari/Maret, dengan suhu turun dan arus migrasi aktif,” ujar Nedelec. Tingkat risiko tinggi menyiratkan semua unggas harus dipelihara di dalam peternakan dan tindakan pengamanan tambahan diambil untuk menghindari penyebaran penyakit.

Meskipun flu burung tidak berbahaya jika dikonsumsi, penyebarannya menjadi perhatian pemerintah dan industri perunggasan. Ini karena wabah dapat menyebabkan kerugian besar pada stok unggas, kemungkinan pembatasan perdagangan, dan risiko penularan pada manusia.

Untuk melawan penyakit tersebut, Prancis meluncurkan kampanye vaksinasi pada awal Oktober, awalnya terbatas pada itik, yang dapat dengan mudah menularkan virus tanpa menunjukkan gejala.

Wabah flu burung musim ini telah membuat industri waspada untuk melihat apakah strategi vaksinasi burung di Prancis terbukti efektif.

“Prancis bertujuan untuk memvaksinasi lebih dari 60 juta bebek, tetapi hanya 70% yang menerima suntikan pertama dan 40% telah divaksinasi lengkap pada akhir bulan lalu,” tukas Marie-Pierre Pe, direktur kelompok industri bebek dan foie gras Prancis CIFOG, pada Reuters.