Kasus COVID-19 Semakin Melonjak, Ini Ciri-Ciri Varian Omicron dan Cara Mencegahnya
- Kasus COVID-19 positif baru semakin melonjak, kenali ciri-ciri varian Omicron dan cara mencegahnya
Gaya Hidup
JAKARTA - Kasus COVID-19 baru di Indonesia semakin naik yaitu per 27 Januari 2022 terdapat 8.077 kasus positif baru, 1.643 pasien sembuh dan 7 orang yang meninggal dunia. Oleh karena itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat agar mengetahui ciri-ciri varian Omicron agar bisa melakukan tindakan pencegahan.
Varian Omicron bisa memicu gejala yang ringan seperti halnya flu biasa seperti batuk dan demam dengan tingkat penularan yang cepat. Ciri-ciri selanjutnya dari varian Omicron seperti yang dilansir dari laman resmi Sehat Negeriku yaitu tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah, begitu juga tingkat keparahannya yang juga lebih rendah. Oleh karena itu, pasien yang masuk ke rumah sakit saat ini lebih sedikit daripada pasien yang melaksanakan isolasi mandiri atau isoman.
Strategi pemerintah dalam menghadapi gelombang Omicron ini tampak sedikit berbeda dengan menghadapi gelombang Delta. Seperti yang telah diketahui, gelombang Delta memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi sehingga pemerintah harus mempersiapkan rumah sakit dengan banyak tempat tidur. Sedangkan Omicron ini yang tinggi adalah penularannya tapi keparahannya rendah.
- Tingkatkan Kecepatan Internet, Jokowi Bangun Kabel Bawah Laut Langsung ke AS
- Kurs Dolar Hari Ini: AS Rilis Data PDB, Rupiah Tak Bertenaga
- Bursa Mulai Membaik, Tahun 2022 Momentum Tepat Perusahaan untuk IPO
“Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan. Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,” ucap Menkes Budi seperti yang dikutip dari laman Sehat Negeriku pada 28 Januari 2022.
Menkes Budi Gunadi Sadikin juga meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati, selalu memakai masker, menghindari kerumunan karena penularannya akan semakin tinggi. Selain itu, kalau bisa kerja di rumah maka sebaiknya tetap di rumah dan menghindari bepergian karena risiko tertularnya sedang tinggi.
- Mulai Konstruksi, Proyek Smelter Amman Mineral Ditargetkan Selesai 2023
- Setelah Emtek, Grab dan Singtel Resmi Masuk ke Bank Fama
- Pakai Sains, Jeff Bezos Cari Cara Buat Lawan Kematian
Jika sudah tertular, sebaiknya tidak panik, karena yang penting disiplin isolasi mandiri dan minum vitamin. Jika sudah timbul gejala ringan, maka sebaiknya segera minum obat. Menkes Budi juga mengatakan bahwa yang perlu berobat ke rumah sakit adalah lansia atau pasien yang komorbid, serta segera mendapatkan vaksin untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi varian baru.