<p>Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto / Ekon.go.id</p>
Nasional

COVID-19 Terkendali, Airlangga Makin Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen

  • Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan kasus COVID-19 di Indonesia tergolong terkendali ketimbang situasi global terkini.

Nasional
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan kasus COVID-19 di Indonesia tergolong terkendali ketimbang situasi global terkini.

Laju penyebaran yang terkendali membuat Airlangga optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2021 bisa mencapai 7%-8% year on year (yoy).

“Secara umum perkembangan konfirmasi harian dan kasus aktif masih terkendali. Pemerintah meyakini di kuartal II-2021 bisa mencapai range 7%-8%,” kata Airlangga dalam konferensi pers, Senin, 7 Juni 2021.

Menurut data Satuan Tugas (Satgas) penanganan COVID-19, kasus terkonfirmasi secara kumulatif telah mencapai 1,85 juta kasus per Senin, 7 Juni 2021. Sementara itu kasus aktif tercatat sebesar 265.281.

Selain dari pantauan penyebaran COVID-19, Airlangga meyakini pulihnya geliat industri manufaktur bisa membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia melesat pada tahun ini. Seperti diketahui, Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia pada Mei 2021.

Tidak hanya itu, sinyal pemulihan ditangkap Airlangga dari penjualan kendaraan bermotor yang meningkat tajam. Airlangga mencatat, penjualan mobil baru naik 228% yoy, sementara penjualan motor kenaikannya mencapai 227% yoy.

Dari sisi konsumen, membaiknya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) menjadi indikasi keraguan masyarakat untuk konsumsi berkurang. IKK Indonesia tercatat berada pada level 101,5 pada April 2021.

“Kemudian indeks keyakinan konsumen sudah di atas 100. Kita lihat juga pertumbuhan belanja nasional per akhir April kemarin juga sudah terjadi kenaikan sebesar 60,43 persen,” ucap Airlangga.

 Bila menyentuh zona positif pada kuartal II-2021, Indonesia akan menyudahi kondisi resesi ekonomi yang sudah dirasakan sejak kuartal II-2021. Adapun pada kuartal I-2021, ekonomi Indonesia masih terkontraksi 0,96% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq) atau 0,74% secara tahunan (yoy).

Ditopang Belanja Pemerintah

Airlangga mengungkap geliat perekonomian pada kuartal II-2021 ini masih ditopang oleh belanja pemerintah. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang mendorong seluruh Kementerian/Lembaga (K/L) hingga Pemerintah Daerah (Pemda) untuk belanja produktif.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai realisasi belanja, baik Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mau pun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masih sangat rendah. Jokowi merinci, realisasi APBN dan APBD masing-masing baru mencapai 15% dan 7%

Padahal, kata Jokowi, instrumen tersebut menjadi aspek penting dalam mendongkrak perekonomian Indonesia. “Saya yakin dengan kerja keras dan belanja pemerintah yang harus dipercepat, target kita pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 bisa melompat 7%,” kata Jokowi dalam Rapat Koordinasi Pengawasan Intern Pemerintah, Kamis, 27 Mei 2021.