Ilustrasi pengeboran minyak.
Pasar Modal

Kasus COVID di China Kembali Meningkat, Minyak Dunia Berpotensi Tergelincir

  • Pergerakan harga minyak dunia saat ini sangat bergantung pada seberapa cepat pemulihan permintaan minyak mentah China.

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Harga minyak dunia berpotensi tergelincir karena kasus COVID-19 di China yang kembali meningkat pascaperayaan Tahun Baru Imlek 2023.

Analis dan Komisaris PT Orbi Trade Berjangka Vandy Cahyadi mengatakan, pergerakan harga minyak dunia saat ini sangat bergantung pada seberapa cepat pemulihan permintaan minyak mentah China.

Sebelumnya, pasar optimis permintaan dari China sebagai salah satu negara importir bahan bakar terbesar akan memulih setelah pelonggaran kebijakan zero COVID-19.

Namun, jumlah kasus COVID-19 yang kembali merangkak naik setelah perayaan Imlek pun menurunkan optimisme tersebut.

"Apakah harga minyak dapat melanjutkan kenaikan atau tidak, ini semua bergantung pada seberapa cepat permintaan minyak mentah China bangkit kembali pada kuartal ini karena penyebaran COVID-19 setelah Hari Raya Imlek kembali meningkat tajam. Perhatian pasar beralih ke keadaan persediaan minyak Amerika Serikat (AS)," kata Vandy dikutip dari riset harian, Kamis, 26 Januari 2023.

Sementara itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penurunan tajam minyak mentah turut dipicu oleh penyusutan aktivitas manufaktur AS selama tujuh bulan berturut-turut.

Kemudian, American Petroleum Institute mencatat peningkatan persediaan minyak di AS sebanyak 3,4 juta barel per 20 Januari 2023.

"Pertumbuhan persediaan AS menunjukkan bahwa pasar diperkirakan akan tetap berlimpah dengan pasokan dalam waktu dekat, yang menjadi sentimen negatif untuk harga minyak," kata Ibrahim dikutip dari risetnya, Kamis, 26 Januari 2023.

Kemudian, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) pun tidak mempertimbangkan pengurangan pasokan sehingga diperkirakan pasar global akan dibanjiri minyak mentah dalam waktu dekat.

Pada perdagangan pasar Eropa, Rabu, 25 Januari 2023 pukul 20.10 WIB, harga minyak dunia diperdagangkan di level US$79 (Rp1,18 juta dalam asumsi kurs Rp14.958 per-dolar AS) perbarel.

Untuk perdagangan hari ini, Kamis, 26 Januari 2023, Ibrahim memperkirakan harga minyak dunia akan melemah di rentang US$77,2 (Rp1,15 juta) - US$82,2 (Rp1,23 juta) perbarel.