Kawasan CBD Jakarta Diprediksi Wait and See pada Tahun Politik 2024
- Cushman Wakefield Indonesia menyebut Central Business District atau CBD nampaknya masih akan mengalami wait and see menjelang momentum politik di 2024.
Properti
JAKARTA - Cushman Wakefield Indonesia menyebut Central Business District atau CBD nampaknya masih akan mengalami wait and see menjelang momentum politik pada 2024.
Director Strategic Consulting Cushman and Wakefield Arief Rahardjo mengatakan, meski pertumbuhan diprediksi masih akan positif. Akan tetapi, pengaruh tahun politik membuat para perusahaan mengambil sikat untuk tidak banyak melakukan perpindahan ruang perkantoran sampai hasil pemilu resmi diumumkan.
"Beberapa perusahaan yang sudah kita amati masih mengambil sikap badan karena perpindahan ruang perkantoran itu merupakan keputusan besar. Beberapa memang menunggu hasil dari Pemilu," ujarnya dalan Konpers Analisis Pasar Properti : Refleksi 2023 dan Proyeksi 2024 pada Kamis, 7 Desember 2023.
- Tiga Indikator Penting untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian
- UOB Indonesia Resmi Akuisisi Bisnis Consumer Banking Citibank Indonesia
- Bikin NIK Jadi NPWP Nggak sampai 5 Menit, Ini Langkahnya
Namun lebih lanjut menurut Arief, tingkat hunian ruang diperkirkan sedikit membaik, pasalnya tidak ada pasokan kantor baru yang masuk hingga 2024. Sehingga perusahaan akan memaksimalkan ruang yang ada sekarang.
Ketiadaan pasokan baru pada 2024 jug disebabkan oleh masih mangkraknya proyek-proyek yang sedang dalam tahap konstruksi. Di antaranya Gedung Indonesia Satu Tower Utara dengan luas 62.600 m2 dan Gedung Indonesia Satu Tower Selatan dengan luas 68.600 m2
Sepanjang 2023, Cushman Wakefield Indonesia menilai perminataan perkantoran di CBD Jakarta bertumbuha karena adanya perpindahan perusahaan menuju kualitas gedung perkantoran yang lebih baik.Hal ini dilihat dari penyerapan bersih pada ruang perkantoran Grade A hingga akhir 2023 akan membus 180.000 m2 .
Kenaikan Tarif Sewa Dilakukan Hati-Hati di 2024
Arief menegaskan, sikap wait and see juga mempengaruhi kenaikan harga sewa pada 2024 yang akan dilakukan dengan hati-hati.
Meskipun ada kecenderungan pertumbuhan sewa diprediksi di atas 2% per tahun pada 2024. Pada 2023 saja sewa bruto grade A perkantoran FBD Jakarta diangkat 300.000 per meter persegi perbulan.
Tarif sewa gross diperkirakan akan sedikit mengalami kenaikan, hal ini disebabkan oleh kenaikan komponen service charge. Cushman and Wakefield menyebut, pertumbuhan sewa akan meningkat diperkirakan pada tahun 2025 dengan catatan apabila Pemilu berjalan baik dan mengarah ke peningkatan kondisi perekonomian setelah terpilihnya kepala negara.