<p>Sumber: Sindo</p>
Industri

Kawasan Ekonomi Khusus Galang Bintang Peroleh Investasi Rp20 triliun

  • Kepulauan Riau-Galang Batang, Bintan, Kepulauan Riau memperoleh investasi senilai Rp20 triliun pada 20 November 2019. Daerah itu termasuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Investasi tersebut di antaranya berasal dari perusahaan Singapura Global Aluminium, perusahaan Malaysia Press Metal, serta perusahaan lokal PT Mahkota Karya Utama. “Kesepakatan investasi itu sudah ditandatangani pada Jumat (15/11) dan turun disaksikan oleh […]

Industri

Virdika Rizky

Kepulauan Riau-Galang Batang, Bintan, Kepulauan Riau memperoleh investasi senilai Rp20 triliun pada 20 November 2019. Daerah itu termasuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Investasi tersebut di antaranya berasal dari perusahaan Singapura Global Aluminium, perusahaan Malaysia Press Metal, serta perusahaan lokal PT Mahkota Karya Utama.

“Kesepakatan investasi itu sudah ditandatangani pada Jumat (15/11) dan turun disaksikan oleh Pelaksana Tugas Gubernur Kepulauan Riau Isdianto,” kata Santoni, pimpinan PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) selaku pemegang saham KEK, dilansir dari Antara, Senin (18/11).

Santoni menyatakan proyek investasi tersebut, bakal menghabiskan waktu tiga hingga lima tahun.

Menurut Santoni, proyek-proyek tersebut akan menyerap puluhan ribu tenaga kerja dengan komposisi 50 tenaga kerja lokal dan 50 persen tenaga kerja asing. Nantinya, Lanjut Santoni, porsi tenaga kerja lokal akan mendominasi secara bertahap.

“Saat ini, sudah banyak pekerja tempatan yang disekolahkan ke China sehingga pulang nanti mereka bisa memimpin perusahaan ini,” ujarnya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepulauan Riau Isdianto menyatakan pemerintah daerah mendukung investasi tersebut. Ia berharap proyek alumina tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang tengah lesu.

“Harapan kami tentu tenaga kerja lokal lebih banyak yang terserap sehingga ekonomi warga tempatan juga akan meningkat,” ucapnya.

Untuk informasi, KEK Galang Batang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2017 pada 12 Oktober 2017. KEK seluas 2.333 hektare itu memiliki kegiatan utama berupa industri pengolahan bauksit dan logistik.