
Kawasan Pariwisata Malalayang Manado Ditata Ulang, Telan Dana Senilai Rp65,48 Miliar
- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penataan pada kawasan Malalayangsebesar Rp65,48 miliar.
Nasional
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penataan pada kawasan Malalayang menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun jamak 2020-2022 sebesar Rp65,48 miliar.
Selain pada Malalayang, penataan juga dilakukan di Ecotourism Village Bunaken dengan tujuan yang sama sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan destinasi pariwisata prioritas (DPSP) Manado-Bitung-Likupang di Provinsi Sulawesi Utara.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan penataan kawasan wisata tersebut bertujuan untuk mendukung pengembangan destinasi pariwisata yang berstandar internasional dan berwawasan lingkungan di Kota Manado.
- Cara Mudah Menabung Seperti Orang Korea dengan Kalender Saku
- 3 Jalan Tol Unik di Indonesia, Ada yang Bisa Nyanyi
- Anggota Direksi Maybank David Formula Mengundurkan Diri
"Sehingga penataan ini harus dilakukan dengan kualitas sebik mungkin agar dapat memberikan pelayanan yang baik bagi para pengunjung yang datang," kata Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, Selasa, 1 Maret 2022.
Basuki meminta, untuk penataan kawasan Pantai Malalayang ditambahkan jumlah dapur di warung-warung yang dibangun. Sehingga pengunjung yang datang nantinya tidak perlu menunggu lama saat memesan makanan.
Penataan kawasan Pantai Malalayang dilakukan di atas lahan seluas 18.500 meter persegi (m2) dan progres fisik sampai saat ini sudah mencapai 94%.
Adapun lingkup penataan pada kawasan ini berupa pekerjaan kios untuk pedagang dan dermaga, monumen bola dunia (Bobocha), infrastruktur kawasan, signage, tower/menara pandang, warung apung, toilet umum dan pekerjaan landscape.
Kemudian, untuk penataan Ecotourism Village Bunake telah dilaksanakan sejak 2020 hingga tahun 2022 dengan nilai kontrak sebesar Rp28,78 miliar.
Pembangunannya dilaksanakan di atas lahan seluas 19.000 m2 dan dilaksanakan oleh PT Nindya Karya sebagai kontrakstor kedua lokasi tersebut dalam satu paket.
Untuk lingkup pekerjaan penataan di kawasan Ecotourism Village Bunaken berupa pembangunan dermaga, galeri wisata, bangunan terminal, teater budaya, infrastruktur kawasan, gerbang kawasan, papan lokasi, dan penataan landscape.
Penataan pada kawasan Pantai Bunaken dilakukan dengan hati-hati berdasarkan petunjuk dari Badan Perlindungan Taman Nasional Bunaken untuk meminimalisir kerusakan terumbu karang dan biota di kawasan konservasi.
Selanjutnya, diharapkan dengan selesainya penataan pada dua kawasan pariwisata tersebut dapat mendukung peningkatan penyerapan tenaga kerja di bidang pariwisata. Sedangkan, target soft opening akan dilakukan pada awal Juli 2022.