Kawasan Pura Agung Besakih Direnovasi, Tingkatkan Kenyamanan Ibadah dan Lindungi Cagar Budaya
- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penataan pada kawasan Pura Agung Besakih di Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali untuk meningkatkan kenyamanan Umat Hindu yang beribadah di sana.
Nasional
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penataan pada kawasan Pura Agung Besakih di Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali untuk meningkatkan kenyamanan Umat Hindu yang beribadah di sana.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pekerjaan fisik penataan kawasan tidak akan menyentuh bangunan utama Pura Besakih yang digunakan sebagai tempat ibadah.
"Penataan dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengunjung yang beribadah maupun berwisata," kata Basuki dalam keterangan resmi, Minggu, 8 Mei 2022.
- Maskapai Malaysia Ini Resmi Rebranding Jadi Batik Air
- Jasa Marga Buka Akses Keluar Tol Gedebage di KM 149 Ruas Tol Padaleunyi
- Bantu Masyarakat Terbebas dari Rentenir, Ini Kisah Sukses AgenBRILink Asal Lumajang
Penataan juga dilakukan sebagai upaya perlindungan kawasan cagar budaya Pura Agung Besakih yang merupakan pusat peribadatan Umat Hindu di Bali sekaligus sebagai destinasi wisata kelas dunia.
Penataan hanya akan dilakukan di dua daerah yakni area Bencingah dan area Manik Mas yang ditargetkan selesai pada akhir 2022 dan bisa digunakan kembali pada 2023.
Lingkup pekerjan di area Manis Mas berupa pengerjaan gedung parkir, jalan baru, dan dinding penahan tanah.
Sedangkan di area Bencingah yakni bangunan kios besar, kios kecil, bale pasandekan, bale gong, bangunan powerhouse, dan jalan baru.
Pengerjaan juga dilakukan pembuatan jalur masuk dan keluar yang berbeda di samping pengaturan sirkulasi jalan. Hal itu mengingat pengunjung yang akan sangat ramai sehingga diperlukan upaya untuk menghindari terjadinya penumpukan kendaraan penyebab kemacetan.
Kontraktor pelaksana penataan kawasan ini ialah PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) dan PT Ciriajasa Cipta Mandiri sebagai manajemen konstruksi dengan menelan biaya sebesar Rp378,4 miliar.