Ke Italia, Jokowi Terima Estafet Keketuaan Presidensi G20 hingga 2022
- Jokowi mengikuti KTT G20 sekaligus menerima estafet Keketuaan Presidensi G20 dari Italia. Masa kepemimpinan Indonesia dalam KTT G20 akan berlangsung hingga 2022.
Nasional
JAKARTA -- Presiden Joko Widodo hari ini terbang dengan Garuda Indonesia ke Roma, Italia untuk mengikuti rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung pada 30-31 Oktober 2021.
Jokowi mengatakan dalam rangkaian pertemuan tersebut, Indonesia sekaligus menerima estafet Keketuaan Presidensi G20 dari Italia. Masa kepemimpinan Indonesia dalam KTT G20 akan berlangsung hingga tahun 2022.
Kegiatan G20 di bawah kepemimpinan Indonesia, lanjut dia, merupakan kehormatan sekaligus tanggung jawab yang besar, yang harus dijalankan dengan baik.
"Saya akan melakukan berbagai pertemuan-pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin dunia. Dan di akhir KTT (G20), Indonesia akan menerima Keketuaan Presidensi G20 dari Italia. Keketuaan Indonesia ini akan dimulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022," ujar Jokowi, Jumat, 29 Oktober 2021.
- Meski Kredit Terkontraksi, Laba Bersih BTPN MElesat 32 Persen Menjadi Rp2,05 Triliun
- Outstanding Pinjaman Investree Sumbang 8,3 Persen Sektor Produktif Nasional
- Grup Triputra: Laba Bersih Dharma Satya Nusantara (DSNG) Terbang 154% Jadi Rp415,88 Miliar
Kepala Negara menjelaskan ada sejumlah agenda lain yang akan dilakukan selama kunjungan luar negeri selain mengikuti KTT G20 di Roma.
"Selain hadir dalam acara utama G20, saya juga telah diminta sebagai untuk berbicara dalam side event mengenai usaha mikro, usaha kecil, UMKM, dan peran perempuan," terangnya.
Bertolak dari Italia, Jokowi akan mengikuti KTT Pemimpin Dunia COP26 di Glasgow, Skotlandia, pada 1-2 November 2021 mendatang.
KTT ini akan dipimpin langsung oleh Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, dan akan dihadiri sekitar 120 Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan.
Jokowi sendiri telah mendapat telepon langsung dari Boris Johnson guna membahas persiapan COP26 tersebut.
Jokowi bilang, posisi Indonesia untuk isu perubahan iklim sangat konsisten dan siap bekerja keras untuk memenuhi apa yang sudah menjadi komitmen internasional.
Menurut dia, isu perubahan iklim harus terus diletakkan dalam kerangka pencapaian target Sustainability Development Goals (SDGs), sehingga hasilnya akan dapat berkelanjutan.
"Untuk isu perubahan iklim, Indonesia memiliki peran yang sangat penting, peran yang sangat strategis, antara lain karena Indonesia adalah salah satu pemilik hutan tropis dan hutan mangrove terbesar di dunia," paparnya.
- Cara Download Video dari YouTube Lewat Y2mate Langsung Disimpan ke Galeri
- China Pamerkan Drone Daur Ulang dari Jet Tempur Era Soviet
- Jeff Bezos Tak Lagi Nomor Satu, Inilah 5 Orang Terkaya di Dunia Menurut Forbes
Jokowi mengungkapkan bahwa dia berencana untuk mengunjungi Paviliun Indonesia yang akan menunjukkan capaian dan peluang-peluang kerja sama penanganan perubahan iklim.
"Saya juga akan melakukan temu bisnis dengan pimpinan-pimpinan dunia bisnis dari Inggris yang merencanakan berinvestasi ke Indonesia," katanya.
Setelah menyelesaikan KTT Glasgow, Jokowi dijadwalkan akan berkunjung ke Persatuan Emirat Arab pada 3-4 November 2021.
Di sana, dia berencana menemui Putra Putra Mahkota dan dengan Ruler of Dubai serta mengunjungi Dubai Expo dimana ada Paviliun Indonesia.
"Ini adalah kunjungan bilateral pertama saya di masa pandemi. Saya akan pergunakan kunjungan ini untuk memperkuat kerja sama, terutama di bidang perdagangan dan investasi," harapnya.*