<p>Gedung PT Pertamina (Persero). / Pertamina.com</p>
Nasional

Kebakaran di Balongan Bakal Ganggu Produksi dan Operasional Pertamina

  • JAKARTA – Insiden kebakaran yang terjadi pada tangki minyak PT Pertamina (Persero) di Balongan disebut akan mempengaruhi produksi dan operasional perusahaan. Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia Ferdinand Hutahaean mengatakan, jumlah produksi minyak di Kilang Balongan selama ini cukup besar, yakni 125.000 per barel. “Ini kemungkinan akan mengganggu pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM),” ujarnya lewat siaran […]

Nasional
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Insiden kebakaran yang terjadi pada tangki minyak PT Pertamina (Persero) di Balongan disebut akan mempengaruhi produksi dan operasional perusahaan.

Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia Ferdinand Hutahaean mengatakan, jumlah produksi minyak di Kilang Balongan selama ini cukup besar, yakni 125.000 per barel.

“Ini kemungkinan akan mengganggu pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM),” ujarnya lewat siaran tertulis yang dikutip TrenAsia.com, Selasa, 30 Maret 2021.

Pasalnya, tambah Ferdinand, kilang tersebut berfungsi untuk memproduksi produk BBM dan petrokimia minyak mentah yang berasal dari Rokan Duri Ria. Maka, hal ini berpotensi akan mengganggu supplay BBM di wilayah Jawa.

Selain itu, peristiwa ini juga menimbulkan dampak kerugian atas kerusakan dan gangguannya lainnya.

Namun, di sisi lain perseroan mengungkapkan layanan tetap dalam posisi normal. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengimbau, masyarakat tidak perlu panik karena stok masih cukup.

Produk Liquefied Petroleum Gas (LPG), misalnya, disebutkan secara nasional masih cukup untuk 17 hari ke depan.

Adapun untuk stok gasoline, saat ini yang tersedia sebesar 10,5 juta barel. Jumlah ini cukup sampai bulan depan karena pemakaian per hari secara nasional sebesar 62.500 kiloliter (kl).

Kemudian produk solar, kertersediaannya sebesar 8,8 juta barel untuk 20 hari ke depan, serta produk Avtur sebesar 3,2 juta barel untuk 74 hari ke depan.

Dalam pola supply, perusahaan pelat merah ini mengaku punya skenario emergency sehingga produk dari kilang-kilang lain bisa dioptimalkan untuk menyalurkan pasokan ke lokasi yang membutuhkan.