Ilustrasi perdagangan aset kripto
Pasar Modal

Kebijakan di AS Melarang Staking Kripto, Bitcoin dkk Ambruk

  • Menurut pantauan Coin Market Cap, Jumat, 10 Februari 2023 pukul 10.40 WIB, Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir mencatat penurunan 2,83%.

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Bitcoin dan aset-aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar lainnya ambruk saat investor tengah menilik potensi kenaikan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed).

Menurut pantauan Coin Market Cap, Jumat, 10 Februari 2023 pukul 10.40 WIB, Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir mencatat penurunan 2,83%.

Pada pantauan tersebut, Bitcoin menempati posisi harga US$21.883 atau setara dengan Rp330,87 juta dalam asumsi kurs Rp15.120 per-dolar Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, kripto Ethereum (ETH) mencatat pelemahan 4,34%, Binance Coin 3,81%, USD Coin (USDC) 0,02% dan Ripple (XRP) 0,98%.

Kemudian, Binance USD (BUSD) menurun 0,01%, Cardano (ADA) 5,6%, dan Dogecoin (DOGE) 5,59%.

Sementara itu, hanya Tether (USDT) dan Polygon (MATIC) yang mencatat kenaikan di antara jajaran 10 aset dengan kapitalisasi pasar terbesar dengan penguatan masing-masing sebesar 0,01% dan 0,21%.

Menurut tim riset Tokocrypto, penurunan pada aset-aset berkapitalisasi pasar terbesar pada pada perdagangan hari ini disebabkan oleh industri yang tengah diterpa oleh sentimen negatif dari bursa kripto Kraken.

Bursa kripto Kraken di AS setuju untuk menutup fitur staking dan membayar denda kepada Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commisiion/SEC).

Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) Coinbase, Brian Armstrong, mengatakan bahwa SEC berniat untuk menyingkirkan layanan staking kripto di AS untuk investor ritel.

Untuk diketahui, staking dalam ekosistem kripto adalah proses penguncian aset di dalam wallet untuk jangka waktu terteuntu untuk mendapatkan pendapatan pasif (passive income).

Pendapatan pasif ini diperoleh karena dengan melakukan staking, investor telah berpartisipasi secara aktif dalam validasi transaksi di jaringan blockchain proof of stake (PoS).

Tidak hanya datang dari bursa Kraken, sentimen negatif hadir dari rumor yang mengatakan bahwa bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan melakukan pelarangan pelayanan bank ke bursa kripto.

"Serangkaian kabar buruk tersebut cukup untuk kembali melemahkan harga kripto. Saat ini, kemungkinan besar investor masih takut dan khawatir imbas dari perkembangan regulasi kripto di AS yang belum menunjukkan hal positif," tulis tim riset Tokocyrpto dikutip Jumat, 10 Februari 2023.