Kebijakan Moneter Bank Sentral jadi Sentimen Kuat Pasar Modal Pekan Ini
- Kebijakan moneter bank sentral di sejumlah negara diperkirakan menjadi sentimen utama pada perdagangan di pasar modal pada pekan ini menyusul pertimbangan potensi penyesuaian suku bunga usai keputusan the Fed pekan lalu.
Nasional
JAKARTA – Kebijakan moneter bank sentral di sejumlah negara diperkirakan menjadi sentimen utama pada perdagangan di pasar modal pada pekan ini menyusul pertimbangan potensi penyesuaian suku bunga usai keputusan the Fed pekan lalu.
Berdasarkan riset yang dirilis NH Korindo Sekuritas Indonesia, China diperkirakan akan memotong suku bunga acuan 10 bps ke tingkat 3,55% (deposit rate) dan 4,2% (lending rate) dalam langkah terakhir untuk mendongkrak ekonomi dan beralih menjauh dari deflasi.
Langkah ini diperkirakan akan tetap menahan Yuan tertekan pada titik terendah dalam tujuh bulan. “Penyesuaian tingkat suku bunga di sejumlah negara ini terjadi menyusul langkah Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve),” tulis riset yang dirilis Senin, 19 Juni 2023.
Setelah China, Bank sentral Indonesia dan Filipina juga akan menggelar rapat kebijakan moneter pada Kamis, 22 Juni 2023, di mana keduanya diperkirakan akan menahan suku bunga sebesar 5,75% di Indonesia dan 6,25% di Filipina.
- Permintaan Variatif, Harga Batu Bara Masih Dalam Tekanan
- Coldplay Tambah Konser di Singapura jadi 5 Hari, Bagaimana Indonesia?
- Posisi Investasi Internasional Indonesia Naik jadi Rp3.828 Triliun per Kuartal I-2023
Sementara itu, Bank Sentral Inggris akan memastikan kejelasan terkait rencana menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps ke level 4,75% usai merilis data Inflasi pada periode Mei 2023 pada Rabu mendatang, di mana diperkirakan Inflasi berhasil melandai ke tingkat 8,5% yoy, dari 9,7% pada bulan sebelumnya.
Benua Asia juga cukup punya banyak cerita belakangan ini, di mana saham Jepang telah melonjak 20% dalam dua bulan dan berada pada level tertinggi selama 33 tahun. Sedangkan indeks MSCI Asia ex Jepang pekan lalu melonjak 3%, minggu terbaik sejak awal tahun ini.
Peristiwa penggerak pasar potensial lainnya dari wilayah tersebut akan tiba pada akhir pekan ini termasuk data Inflasi Jepang untuk Mei 2023 yang sedianya rilis pada akhir pekan ini. Tingkat IHK inti tahunan diperkirakan turun menjadi 3,1% dari 3,4% pada April 2023.
“Bank Sentral Jepang pekan lalu membiarkan kebijakan ultra longgarnya tidak berubah dan mengisyaratkan tidak terburu-buru untuk mengubah sikap dovish-nya meskipun inflasi telah melampaui target BOJ 2 persen selama lebih dari setahun.”