Kebijakan Nol Covid Xi Jin Ping Bawa Petaka pada Ekonomi China
- Biro Statistik Nasional China melaporkan ekonomi negeri Tirai Bambu tumbuh sebesar 3% pada tahun 2022
Nasional
BEIJING - Biro Statistik Nasional (BSN) China melaporkan ekonomi negeri Tirai Bambu tumbuh sebesar 3% pada tahun 2022. Meski positif pertumbuhan ini masih berada di bawah ekspektasi pejabat China dari peningkatan 5,5%.
Selain itu, produk domestik bruto (PDB) di China naik 2,9% pada kuartal keempat dari tahun sebelumnya.
Tertekannya angka pertumbuhan oleh data BSN China menunjukkan dampak dari kebijakan nol-COVID pemerintah sebagaimana dikutip TrenAsia.com dari Reuters Rabu, 18 Januari 2023.
- 5 Aplikasi Terbaik Penunjang Produktivitas Anda
- Bahlil: Target Hilirisasi Investasi 2023-2035 Capai Rp8.290 Triliun
- Owner UMKM Wajib Tahu! 7 Aplikasi yang Mempermudah Bisnis UMKM
- Soal Pembagian DBH Meranti, Sri Mulyani: Sudah Sesuai Undang-Undang
Data produk domestik bruto yang dirilis Selasa pagi di Tiongkok menunjukkan pertumbuhan berada di bawah kenaikan PDB 8,1% sebagaimana dilaporkan pada 2021.
Sebagaimana diketahui, selama pandemi, pemimpin China Xi Jinping telah mengawasi program penguncian yang sangat ketat yang bertujuan menghentikan penyebaran COVID-19. Dia melonggarkan kebijakan ini setelah gelombang protes terjadi tahun lalu.
Saat ini, ekonom berupaya mencari tahu bagaimana pembukaan kembali ekonomi China yang merupakan terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat sesuai dengan perlambatan ekonomi global.
"Beijing tampaknya memilih jalan keluar gaya 'big bang' dari nol-COVID - di mana puncak infeksi berlalu sesegera mungkin - dibandingkan dengan proses bertahap yang telah kami bayangkan sebelumnya," tulis ahli strategi investasi di bank Swiss UBS
Ahli strategi yang dipimpin oleh Mark Haefele, kepala investasi UBS Global Wealth Management, mengatakan tabungan yang terpendam dan kembali ke kegiatan sosial di China tahun ini akan mengarah pada peningkatan pertumbuhan ekonomi. Haefele mengatakan dia memperkirakan PDB akan pulih menjadi sekitar 5% tahun ini.