Kebocoran Intelijen AS Guncang Rencana Serangan Israel ke Iran
- Siapa pun yang membocorkannya ke Teheran memperingatkan bahwa serangan Israel akan segera terjadi.
Dunia
JAKARTA- Israel hingga saat ini belum melancarakan serangan balasan yang direncanakan ke iran, dan kebocoran dokumen penting diduga dibalik penundaan tersebut.
Middle Eeast Spectator, saluran telegram yang berpusat di Teheran baru-baru ini membocorkan dua dokumen intelijen sensitive. Dokumen-dokumen tersebut berasal dari Badan Intelijen Geospasial Nasional Amerika. Informasi tersebut berkaitan dengan persiapan Israel untuk membalas serangan rudal Iran.
Dikatakan mereka memperoleh dokumen tersebut dari sumber informasi dalam komunitas intelijen Amerika. Karena berita dan informasi di iran dikontrol dengan sangat ketat, Spectator hampir pasti hanya dapat menerbitkan dokumen-dokumen ini dengan izin dari pemerintah negara tersebut
Salah satu dari dua dokumen yang bocor tersebut tergolong di atas rahasia tingkat atas. Dokumen tersebut diberi judul NOFORN. Ini berarti dokumen tersebut tidak dapat dibagikan dengan pemerintah asing.
Dokumen tersebut menggambarkan latihan penggunaan kekuatan besar Israel pada 15 dan 16 Oktober. Dokumen dipublikasikan oleh Spectator pada tanggal 18 Oktober.
Siapa pun yang membocorkannya ke Teheran memperingatkan bahwa serangan Israel akan segera terjadi. Mereka juga memberi tahu Iran jenis senjata yang akan digunakan dan kemungkinan targetnya. Yang terakhir terutama adalah situs pertahanan udara dan radar jarak jauh Iran.
Kedua dokumen tersebut memberikan informasi yang sangat rinci tentang persiapan Angkatan Udara Israel untuk melakukan serangan. Dan juga menjelaskan secara rinci aktivitas di tiga pangkalan udara Israel yang menjadi sasaran pengawasan besar-besaran Amerika.
Laporan tersebut dengan cermat mengidentifikasi jenis rudal jelajah yang dipersiapkan Israel. Salah satunya sistem yang disebut ROCKS. Ini kemungkinan merupakan rudal jelajah jarak jauh Crystal Maze atau Crystal Maze II milik Israel yang diluncurkan dari udara. Selain itu juga Golden Dawn jenis rudal jelajah lain yang dapat menjadi turunan dari seri Sparrow.
Laporan juga menyebutkan platform yang membawa rudal-rudal ini adalah F-15I. Bukan jet tempur F-35 “Adir” milik Israel . Dokumen juga mengatakan tanker pengisian bahan bakar dan platform pengintaian yang akan digunakan Israel.
Masih ada lagi. Dokumen yang kurang dirahasiakan membahas rudal balistik jarak menengah Jericho II milik Israel. Rudal, yang diyakini sebagai bagian penting dari pencegah nuklir Israel. Dokumen terkait mengungkap bahwa Israel mungkin telah menyebarkan rudal Jericho untuk mencegahnya menjadi sasaran Iran. Dokumen itu juga menyatakan bahwa Amerika belum mendeteksi persiapan apa pun oleh Israel terkait rudal Jericho II. Dan menyimpulkan bahwa serangan nuklir apa pun oleh Israel tidak mungkin terjadi.
Tidak diragukan lagi bahwa kebocoran intelijen geospasial telah membawa kerugian besar bagi Israel. Kemungkinan besar intelijen yang jauh lebih sensitif telah dibocorkan ke Iran. Informasi yang mungkin dilindungi Iran untuk tidak diungkap ke publik. Beberapa postingan Spectator mengakui hal itu.
Amerika Khawatir
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan bahwa ia sangat khawatir akan bocornya dokumen rahasia tersebut. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan bahwa pemerintahan Biden belum menentukan apakah dokumen tersebut bocor ke publik melalui kebocoran informasi atau peretasan.
Tetapi Pentagon sedang melakukan penyelidikan mengenai masalah ini yang diperhatikan secara aktif oleh presiden. "Kami akan membiarkan penyelidikan berjalan sesuai dengan jalur logisnya," kata Kirby kepada wartawan dalam pengarahan via daring.
"Presiden tetap sangat khawatir tentang kebocoran informasi rahasia ke publik. Itu tidak seharusnya terjadi, dan tidak dapat diterima ketika itu terjadi.
Tetapi mengapa pemerintah Iran mengizinkan Spectator membocorkan informasi tersebut?
Stephen Bryen, Direktur Staf Subkomite Timur Tengah di Komite Hubungan Luar Negeri Senat Amerika dalam tulisannya di Asia Times menyebut pembocoran bisa dilakukan untuk meyakinkan Israel bahwa rencana pembalasan itu diketahui oleh Iran.
Sehingga menghalangi Israel untuk menjalankan rencananya. Kedua mungkin hal itu dilakukan untuk memperingatkan bahwa Iran diberi informasi rahasia oleh Amerika Serikat. Sehingga membuat Israel khawatir tentang hal-hal lain yang telah dikompromikan.
Breyen yang dan juga wakil menteri pertahanan Amerika untuk kebijakan ini juga mengatakan kebocoran Iran dipublikasikan pada 18 Oktober. Kemudian pada 19 Oktober sebuah pesawat nirawak milik Hizbullah menyerang rumah pribadi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Caesarea.
“Menargetkan rumah Netanyahu secara akurat memerlukan pencocokan lokasi kejadian. Karena setiap pesawat nirawak dari Lebanon, Suriah atau Irak kemungkinan besar berada di luar kendali komunikasi radio. Pencocokan lokasi kejadian akan memerlukan persiapan intelijen yang signifikan,” katanya
Tidak jelas apa yang akan dilakukan Israel. Karena sekarang setidaknya beberapa rencana dan persiapan Israel telah bocor. Israel dilaporkan telah sepakat dengan Amerika untuk tidak menyerang fasilitas minyak atau nuklir Iran. Apakah perjanjian itu akan berlaku sekarang? atau apakah Israel akan menganggap perjanjian itu batal? Selain itu Israel juga khawatir bahwa operasi-operasi lainnya juga terancam karena kebocoran intelijen Amerika.