<p>Pekerja mengisi ulang tabung oksigen medis di salah satu agen isi ulang oksigen di Kawasan Cipondoh, Kota Tangerang, Senin 28 Juni 2021. Permintaan isi ulang dan pembelian tabung oksigen kebutuhan medis rumahan dan rumah sakit terus mengalami peningkatan hingga 100 persen seiring lonjakan kasus COVID-19. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Nasional

Kebutuhan Oksigen Melonjak 6 Kali Lipat, Erick Pecut Krakatau Steel

  • Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) untuk memproduksi oksigen medis. Kebutuhan oksigen yang melonjak di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat memicu Erick untuk meminta kontribusi lebih emiten pelat merah tersebut.

Nasional
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) untuk memproduksi oksigen medis. Kebutuhan oksigen yang melonjak di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat memicu Erick untuk meminta kontribusi lebih emiten pelat merah tersebut.

Oksigen produksi KRAS bakal diprioritaskan pada daerah yang memiliki positivity rate tinggi. Daerah yang saat ini mendapat prioritas itu antara lain Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

“BUMN harus melakukan service oriented. Terlebih untuk kebutuhan oksigen medis yang sangat mendesak,” kata Erick dalam keterangan tertulis yang diterima TrenAsia.com, Rabu, 14 Juli 2021.

KRAS menargetkan bisa memproduksi 250 ton oksigen per bulan.  Sementara itu, KRAS tercatat telah memberikan pasokan tambahan oksigen hingga 33 ton oksigen periode 4-13 Juli 2021.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap ledakan kasus COVID-19 membuat kebutuhan oksigen melonjak 6 kali atau setara 400 ton per hari. Dengan demikian, Indonesia butuh setidaknya 2.400 ton oksigen per hari.

Dalam mengamankan pasokan oksigen, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah membentuk satuan tugas (satgas) khusus. Satgas ini bakal mencari sekaligus mengamankan pasokan oksigen di tengah ledakan kasus COVID-19.

“Satgas ini dibentuk untuk mengantisipasi krisis oksigen serta menyalurkan kebutuhan oksigen,” ucap Budi dalam konferensi pers, Jumat, 9 Juli 2021.

Fokus Jawa-Bali

Sejauh ini, Satgas oksigen bakal memfokuskan penyaluran oksigen ke wilayah Jawa-Bali. Dua wilayah itu disasar lantaran menjadi epicentrum COVID-19 di Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), pasokan oksigen di wilayah Jawa baru mencapai 1.488 ton per hari. Disusul di luar Jawa yang mencapai 271 ton. Sementara cadangan oksigen medis nasional baru menyentuh 1.795 ton per hari.

Meski begitu, penyaluran juga bakal dilakukan ke wilayah-wilayah lain di Indonesia. Budi mengatakan Satgas Oksigen ini bakal berkoordinasi dengan produsen lokal untuk memetakan pasokan oksigen.

“Kami juga bantu membuat portal khusus pendataan oksigen. Sehingga, di pusat bisa bantu intervensi untuk kebutuhan oksigen ini,” jelas Budi.

Selain mengandalkan produsen lokal, pemerintah juga terus dibanjiri bantuan dari negara-negara tetangga. Terbaru, otoritas Singapura telah mengirimkan 10.000 tabung oksigen, ventilator, masker, sarung tangan, dan alat pelindung diri.