Presiden Jokowi meninjau produsen gas PT. Aneka Gas Industri (Samator), Jumat (16/07/2021) pagi, di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Nasional

Kebutuhan Oksigen Medis Meroket, Jokowi Minta Bantuan Swasta

  • Jokowi mengapresiasi kinerja PT Aenak Gas Industri Tbk (AGII) atau Samator yang telah memasok oksigen medis secara maksimal.
Nasional
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan oksigen medis bagi pasien COVID-19, pemerintah menggandeng sejumlah industri di dalam negeri untuk memastikan pasokan tersedia untuk masyarakat.

“Kita telah bekerja sama dengan industri-industri di dalam negeri untuk mengamankan pasokan dan distribusi oksigen medis yang dibutuhkan masyarakat, sehingga kebutuhan oksigen secara nasional bisa terpenuhi,” kata Presiden Joko Widodo dilansir dari laman setkab.go.id, Sabtu 17 Juli 2021.

Salah satunya adalah PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) atau Samator. Jokowi mengapresiasi kinerja perusahaan yang telah memasok oksigen medis secara maksimal.

“Saya sangat mengapresiasi karena bekerja maksimal memenuhi kebutuhan oksigen medis dengan terus menambah kapasitas produksinya, sehingga sangat membantu suplai oksigen nasional,” kata Presiden.

Dalam peninjauan, Presiden mengunjungi pabrik di Pulogadung yang merupakan salah satu dari tiga pabrik PT Aneka Gas Industri yang berada di wilayah Jawa bagian barat yang memproduksi oksigen, nitrogen, dan argon.

Pabrik di Pulogadung memiliki kapasitas produksi 110 ton per hari, sementara pabrik yang berada di Cikande memiliki kapasitas produksi 250 ton per hari, dan pabrik di Cibitung memiliki kapasitas produksi 100 ton per hari. 

Total kapasitas produksi Samator mencapai 460 ton per hari untuk Jawa bagian barat. Adapun kapasitas produksi seluruh Indonesia mencapai kurang lebih 1.000 ton per hari.

Presiden Direktur Aneka Gas Industri, Rachmat Harsono, mengatakan sudah mengonversi hampir 90% produk oksigen yang biasanya digunakan untuk industri, menjadi oksigen untuk medis.

“Kami tentunya melihat masyarakat kekurangan oksigen kami tersentuh. Oleh karena itu, kami terus menerus memastikan bahwa oksigen medis maupun tabung gas medis itu harus available di manapun,” ujar Rachmat Harsono.

Sementara itu, Direktur Umum dan Legal PT Aneka Gas Industri, Agus Purnomo, menambahkan bahwa jika seluruh produsen oksigen di Tanah Air memaksimalkan usahanya mengonversi oksigen untuk kebutuhan medis, maka kebutuhan akan oksigen yang sedang meningkat masih bisa dipenuhi. Di Indonesia sendiri ada empat produsen oksigen lainnya selain PT Aneka Gas Industri.

“Kalau kita all out semua konversi untuk medical, menurut hemat saya masih cukup. Dengan catatan semua berusaha untuk memaksimalkan produksi karena ASP (air separation plant) itu tidak bisa dilipatgandakan produksinya, tapi bisa diubah model operasinya. Artinya, dimaksimalkan produksi oksigen. Kalau menurut Pak Menteri Kesehatan kira-kira kebutuhan pada saat peak itu adalah 2.200 ton per hari, itu masih mencukupi,” jelasnya.